Acara 1

I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Dalam kehidupan didunia ini, kita tidak perlu selalu fokus dan serius erhadap suatu ilmu yang dipelajari. Terkadang rasa jenuh dan bosan kita rasakan ketika kita terlalu sering melakukan hal-hal yang monoton. Kemampuan-kemampuan lain dapat sebuah hobi atau pengetahuan menyenangkan lainnya dapat sebagai selingan untuk penyemangat ketika harus dituntut kembali mempelajari ilmu exacta yang rumit. Selain itu mahasiswa lulus juga dituntut untuk memiliki nilai lebih agar bisa melakukan apapun dan memaksimalkan peluang yang ada. Untuk itu mahasiswa tidak hanya perlu dibekali teori tetapi juga harus mendapat pengetahuan tambahan di lapangan agar ilmu yang diperoleh lengkap.
Setiap orang pasti mendambakan suasana yang nyaman dirumah, dan salah satunya adalah dengan adanya taman rumah. Seperti kita ketahui bahwa banyak perumahan yang mengusung tema hidup kembali ke alam dengan menghadirkan taman taman di depan rumah maupun taman umum. Konsep taman rumah ini diterapkan oleh banyak perumahan sebagai solusi impian warga kota yang sudah sangat penat menjalani kehidupan di kota metropolitan yang sesak, semrawut, dan penuh polusi. Tentunya kehadiran kebun atau taman rumah sudah menjadi kebutuhan.
Taman merupakan suatu hamparan lahan dengan luasan tertentu diatur sedemikian rupa hingga menjadi suatu tempat dengan pemandangan indah dan suasana sejuk, dibuat ubtuk membuat setiap orang yang datang (pengunjung) menjadi nyaman. Fungsi taman mungkin berbeda bagi tiap individu. Tetapi umumnya, selain memberikan keteduhan dan kesejukan terhadap suasana lingkungan sekitarnya juga kehadiran taman akan membantu menonjolkan suatu rumah. Kebanyakan masyarakan memanfaatkan taman rumah sebagai tempat refreshing pribadi, dan ada juga yang memanfaatkannya sebagai penghasil sayur dan buah, arena bermain anak anak atau untuk tempat peliharaan hewan. Dan juga taman bisa untuk menunjukkan expresi anda, misal bilamana anda menyukai berkebun tanaman buah buahan organik, maka area taman bisa dimanfaatkan juga.

1.2 Tujuan
Untuk menambah  keterampilan maasiswa dalam mendisain taman dengan memanfaatkann salah satu program software komputer.



II. TINJAUAN PUSTAKA

Taman tidak hanya sekedar tempat menanam bunga, tidak sekedar tempat meletakkan pot, tidak sekedar tempat meletakkan butiran-butiran kerikil dan batu-batu pecah, tidak sekedar tempat meletakkan beberapa buah kursi dan meja untuk duduk dan menikmati sesuatu. Tapi lebih dari itu, taman berfungsi sebagai tempat melakukan sosialisasi, dari banyaknya sosialisasi maka akan terjadi interaksi sosial (antara anggota keluarga, tetangga atau siapapun) yang berdampak pada peningkatan taraf kedewasaan kondisi psikologis pemilik dan orang-orang disekitarnya (.
Dengan taman rumah dapat membuat penghuni rumah merasa nyaman dan rileks. Hal ini ditimbulkan oleh suasana taman yang hijau asri. Hanya dengan sekedar menikmati atau melihat kehijauan saja maka secara otomatis pikiran kita akan merasa rileks dan lepas sehingga ini bisa membuat orang menjadi lebih segar bergairah. Taman yang natural maka bisa memilih desain taman tropis, tapi  yang lebih simpel dan modern kita bisa memilih desain taman minimlis. Begitu pentingnya peran lingkungan yang asri bersih itu membuat masyarakat kita lebih berkualitas dalam segala hal yang akan dilakukannya (Sari, 2001).
            Tampilan taman tergantung pada selera pemilik taman sebagai orang yang memberi konsep dibuatnya taman. Selain itu kreatifitas serta pengalaman arsitektur taman juga berpengaruh terhadap hasil taman. Terdapat banyak faktor yang menjadi pertimbangan sehingga tampilan taman secara keseluruhan bisa dinikmati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika merencanakan sebuah taman rumah tinggal yaitu tema yang akan digunakan, ketersediaan lahan (ruang), jenis tanaman (elemen lunak) yang hendak dipakai, warna taman yang ingin dimunculkan, aroma apa yang ingin diciptakan. Jadi perlu perancangan sebelum taman dibuat. Elemen penyusun taman yaitu hal-hal yang digunakan untuk menyusun taman sedemikian rupa sehingga tercipta keselarasan dan bisa dinikmati. Elemen penyusun taman sangat beragam, tetapi untuk memudahkan dalam pengenalan, sebaiknya dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen keras dan elemen lunak. Elemen keras yaitu tampilan penyusun taman yang bersifat keras. Umumnya, elemen keras juga merupakan benda mati. Sementara, elemen lunak yaitu segala hal sebagai penyusun taman yang bersifat lunak. Umumnya, elemen lunak merupakan mahluk hidup, baik berupa tanaman maupun (Soegiarti, 1992).
Pembuatan taman rumah tinggal sangat ditentukan oleh ketersediaan lahan halaman rumah kita. Lahan tersebut tidak hanya terbatas pada halaman depan, halaman samping atau belakang juga sangat memungkinkan untuk dibuat taman. Jika lahan untuk taman yang kita miliki luas, tentunya akan lebih memudahkan dalam merancang sebuah taman. Namun, bila lahan yang kita miliki cukup sempit, perancangan taman harus benar-benar matang dan pemilihan elemen penunjang taman harus tepat.
Memiliki taman indah menjadikan rumah lebih sehat dan tentu saja menjadi keuntungan bagi penghuni rumah. Selain kesegaran udara dari taman yang menjadikan lebih sehat, kenyamanan dan suasana nyaman dari taman yang indah dan asri akan menenangkan pikiran dan mengurangi stress yang mungkin ada. Anda bisa menikmati matahari yang menghangatkan badan, bunga-bunga yang indah, sayur atau buah yang segar dari taman yang begitu dekat dan dapat dinikmati setiap hari di rumah (cheriatna, 2008).
           
           




III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum mata kuliah pertamanan dengan acara “Aplikasi Program Home Design Architectural dalam Mendesain Taman Rumah Tinggal”, dilaksanakan di ruang 8 Fakultas Pertanian Universitas Jember pada tanggal 27 Maret 2012 jam 14.00 – 15.30 WIB.
3.2 Bahan dan Alat
1.   Personal computer (PC)/ Laptop / Notebook ( dengan program Windows XP, Vista, microsoft office 2003/2007, Ram min : 1 GB)
2.   Program Punch! Home Design Architectural series 18
3.   CDR/ CDRW
4.   Printer Warna
5.   Kertas HVS/Glossy Photo Paper

3.3  Cara Kerja
1.   Sebaiknya mahasiswa sudah menyususn/memiliki gambra konsep taman terlebih dahulu dengan skala ukuran gambar yang jelas.
2.   Selanjutnya diawali dengan menghidupkan komputer dan ikuti langkah – langkah berikut ini :
·            Install program
·            Start
·            All program
·            Mulailah bekerja dengan lembar kerja kososng
·            Aplikasi konsep desain taman yang sudah dibuat sebelumnya dengan cara drag and drop fasilitas- fasilitas gambar elemen taman yang tersedia diprogram punch home design
·            Selanjutnya design dicetak dan dilengkapi dengan daftar komponen komponen taman tergambar yang disertai dengan penjelasan fungsi atau keterangan dari masing – masing kompnen sesuia daftar berikut.



IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Gambar 1.Desain taman rumah



Gambar 2. Desain taman rumah bagian depan



Gambar 3. Desain Taman rumah bagian samping kiri




Gambar 4. Desain taman rumah bagian samping kanan



Gambar 5. Desain taman rumah bagian belakang

4.2 Pembahasan
Desain rumah yang telah dibuat tersebut merupakan desain rumah sederhana dan mencoba untuk menggunakan “prinsip back to nature”. Hampir semua dari dinding dan lantai rumah terbuat dengan kayu yang dianggap lebih kuat menahan gempa karena lebih elastis. Taman dibuat dengan luasan 50% dari keseluruhan lahan yang dimiliki. Taman sengaja tidak dibuat mengelilingi rumah, melainkan berbentuk “U” yaitu pada bagian depan, kiri, dan belakang rumah. Dengan desain seperti ini dianggap sirkulasi udara dalam rumah sudah cukup baik.
Pada taman bagian depan, tepatnya didepan garasi ditanami dengan tanaman yang rapat dengan tujuan kendaraan yang diparkir diluar tidak panas terkena cahaya matahari. Jalan untuk keluar masuk kendaraan dibuat paving dengan batu-batu untuk mencegah penggenangan air pada paving. Dipinggir jalan diberi batasan untuk tanda batas paving dengan rumput. Bagian depan, taman sengaja tidak diberi pohon terlalu lebat untuk menonjolkan bentuk rumah yang unik. Pada taman hanya ditemukan beberapa pohon palem di pintu masuk gerbang utama. Bagian depan juga terdapat gapura sebagai penanda pintu masuk utama menuju rumah. Jalan menuju ruang tamu juga telah diberi jalur pembatas berupa hiasan dari kayu yang ditata secara teratur. Bagian pojok terdapat gazebo yang sudah dilengkapi dengan tanaman-tanaman pelindung hingga terlihat asri dan rindang. Didepan gazebo tempat berbincang yang dapat dilakukan oleh 2 orang. Untuk menuju gazebo asri sudah ada batu-batu untuk track ke gazebo.
Taman pada bagian samping kiri kebanyakan berfungsi sebagai taman bermain anak-anak. Terdapat bak pasir untuk bermain pasir bagi balita ketika sore atau pagi hari. Selain itu untuk anak-anak disediakan tempat seluncur dan ayunan untuk bermain. Selain itu 1/8 lahan dibuat menjadi lapangan basket yang telah dilengkapi kursi taman bersudut 45 derajat di pojok lapangan. Pada bagian samping kiri ini juga terdapat teras cukup luas.
Pada bagian belakang, jendela rumah dibuat sebesar dinding penuh agar penghuni rumah dapat melihat dengan leluasa taman indah yang cukup bagus dengan kolam renang pada bagian tengah. Sekeliling kolam renang ditanami dengan kelapa mini yang lucu. Pada tepi kolam juga terdapat 2 buah kursi santai dengan pohon jenis palmae rapat untuk membuat suasana menjadi rindang. Pohon-pohon pada taman halaman rumah lebih pada pohon-pohon jenis palmae karena dinilai lebih terlihat seperti suasana pantai. Selain itu tanaman-tanaman ini lebih pada model-model timur tengah. Ditaman belakang juga terdapat tangga menuju lantai ke-2 yang dibuat lebih menarik dan memiliki nilai seni yang tinggi.
Pada bagian kanan dari rumah merupakan garasi yang tidak banyak terdapat halaman untuk taman. Garasai dibuat lantai 2 dengan bagian atas rumah berfungsi sebagai kamar anak-anak. Sebagai konsep utama yaitu pembangunan rumah menggunakan bahan pokok kayu-kayuan, ruangan di lantai dua ini terbuat dari anyaman bambu sehingga penghuninya diatas tidak perlu khawatir dengan sirkulasi udara didalam ruangan. Karena sirkulasi udara yang sangat terbuka ini akan membuat iklim mikro dalam kamar tetap menjadi sejuk walaupun panas matahari siang sangat menyengat. Selain itu dengan keadaan terbuka dapat menambah inspirasi emilik rumah. Didepan dan dibelakang kamar dilengkapi bangku taman untuk bermain dan berbincang-bincang. Bangku taman sebelah belakang malahan tertutupi dengan penutup asbes plastik untuk penadah hujan dan penghalang sengatan matahari. Adapun komponen-komponen yang ada pada taman sekitar rumah dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
No
Nama Komponen Taman
Fungsi Komponen
Keterangan Lain
1
Mobil
Untuk alat transportasi pemilik/penghuni rumah
Berwarna biru custom dengan hasil dari modifikasi
2
Pagar rumah
Sebagai pelindung dari orang-orang asing yang akan masuk kedalam rumah
Pada bagian belakang menggunakan pagar privasi karena erdapat kolam renang. Bagian samping dan depan pagar pendek
3
Bangku taman
Untuk tempat santai atau beristirahat setelah bermain di taman
Bangku tersebut berbentuk siku-siku dan cocok ditempatkan di sudut taman.
4
Gapura pintu masuk
Penanda tempat pintu masuk menuju puntu masuk rumah
Terbuat dari batu-batu alam yang tertata rapi dan berdiri kuat tegak
5
Meja dan kursi taman
Untuk tempat santai dan menikmati indahnya taman
Dilengkapi payung pelindung  menyerupai kafe-kafe out dor
6
Ayunan dan tempat seluncur
Tempat bermain untuk anak-anak
Ayunan ditempatkan di halaman samping agar anak-anak dapat diawasi dengan mudah dan tidak keluar menuju jalan raya
7
Bak pasir
Tempat bermain untuk anak-anak
Ayunan ditempatkan di halaman samping agar anak-anak dapat diawasi dengan mudah dan tidak keluar menuju jalan raya

8
Track menuju pintu rumah
Untuk penunjuk jalan ke pintu rumah dan memperindah taman
Terbuat dari balok kayu dengan ukuran yang berbeda-beda dan diatur rapi
9
Karangan bunga depan pintu
Penghias bagian depan rumah terutama depan pintu masuk
Bunga menjalar pada bingkai yang disediakan
10
Gazebo
untuk tempet bersantai bersama keluarga atau orang-orang terdekat
Gazebo ditempatkan di taman belakang untuk tempat bersantai
11
Lapanagan Basket
Untuk bermain basket kapanpun sepuasnya dan sebagai tempat menyalurkan hobi
Lapangan penuh dilengkapi dengan 2 ring lengkap standard IBL
12
Jalan setapak
Untuk rute berjalan gazebo menuju teras rumah (bagian belakang maupun samping)
Jalan setapak dibuat tidak lurus bertujuan untuk menambah keindahan taman.
13
Rumput tinggi
Untuk memperindah gazebo
Hanya ditanam didepan gazebo-gazebo
14
Pohon palem
Untuk pelindung gazebo dari panas langsung dan memperindah taman
Terdapa disekitar gazebo dan mengebar sekitar taman
15
Pohon Lancip
Untuk melindungi kendaraan yang ada diluar garasi
Letaknya didepan garasi dan dibuat dianam dengan jarak yang rapat
16
Pohon Kelapa
Untuk menambah keindahantaman
Tanaman ini diletakkan di taman belakang rumah.
17
Pohon kelapa mini
Unuk menghias kolam
Ditanam mengelilingi kolam renang
18
Kolam renang
untuk berenang
Diletakkan di taman belakang.
19
Papan lompat
Tempat memulai ketika ingin lompat indah pada kolam
Hanya 1 unit di bagian kolam yang lebar
20
Kursi Santai
Untuk berjemur maupun beristirahat ketika lelah setelah berenang
Terdapat 2 unit dengan pelindung anaman-tanaman palmae
21
Tanaman hias dinding
Untuk menambah keindahan taman yang berada di bawah jendela
Tanaman hias ini diletakkan didekat jendela untuk member kesan alami pada rumah
22
Tangga
Untuk menuju lantai ke dua
Sengaja diletakkan diluar rumah untuk memperindah taman
23
Teras rumah
Untuk berkumpul menikmati indahnya taman secaea lesehan
Terdapat didepan intu masuk, bagian samping dan belakang.
24
Jalan raya
Untuk membuat rumah terlihat lebih nyata
Dilengkapi dengan mobil-mobil yang lewat
25
Rumah
Tempat tinggal
Dibuat sederhana dan serba terbuat dari kayu




V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Untuk  membuat desain taman rumah tempat tinggal dengan memanfaatkan salah satu program software computer itu cukup mudah dilakukan oleh mahasiswa.
2.      Dengan kreatifitas yang tinggi setiap mahasiswa dapat membuat desain taman yang berbeda-beda sesuai selera masing-masing.

1.2    Saran
Adapun saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Waktu praktikum sebaiknya dilakukan didalam laboratorium komputer agar mahasiswa yang tidak memiliki laptop dapat juga mencoba mengoperasikan aplikasi ini ketika praktikum.
2.      Sebaiknya format laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan laboratorium, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa, hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.



LAMPIRAN


Gambar sketsa rumah



Gambar sketsa rumah dan taman

DAFTAR PUSTAKA

Aria.2008. Gazebo Sebagai Aksesoris Taman Dirumah Anda. http://architectaria.com/gajebo-sebagai-aksesoris-taman-dirumah-anda.html. [diakses pada tanggal 29 Maret 2012, pukul 12.30].

Cheriatna.2008. Taman Rumah Tinggal. http://www.lintasberita.com/Fun/Humor-Hiburan/Taman_Rumah_Tinggal. [diakses pada tanggal 29 Maret 2012, pukul 12.30].
Sari, R, dkk.2001. Renstra Pusat Konservasi Tumbuhan - Kebun Raya Bogor, LIPI.
Soegiarti, K.A.1992. Sejarah Kebun Raya Bogor, dalam rangka menyambut ulang tahunnya ke-175. Warta Kebun Raya Vol. 1 No. 2 tahun 1992



Acara 2
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Taman wisata merupakan suatu tempat yang dapat membuat setiap orang yang datang disana menjad senang dan gembira. Rasa senang dan gembira ini datang berdasarkan suasana taman yang sangat sejuk dengan paorama yang sangat indah. Biasanya pada taman wisata dilengkapi dengan komponen-komponen pendukung seperti kolam renang untuk berenang pengunjung yang datang pada taman wisata tersebut. Pegunjung dapat berenang sepuasnya dengan hanya berperan sebagai pengunjung taman.
Taman wisata biasanya juga menyediakan tempat-tempat atau plot-plot untuk berkumpul apabila pengunjung masuk dengan rombongan-rombongan yang tidak sedikit jumlahnya.seperti halnya kebanyakan pengunjung yang kita temui pada saat liburan, mereka datang di taman wisata sambil membawa anak-anak serta sanak keluarga yang jumlahnya tidak cukup dengan hanya 5 orang saja. Biasanya taman wisata menyediakan gazebo-gazebo mulai dari ukuran-ukuran yang minimalis hingga yang berukuran besar. Untuk pengunjung ABG yang biasanya datang hanya dengan berdua saja dengan kekasihnya, biasanya disediakan seperti tempat duduk privasi dengan hanya berisi dengan  2 orang saja dan diberi payung agar menutupi orang-orang yang duduk dibawahnya.
Biasanya beberapa orang dan instansi-instansi resmi juga memanfaatkan taman wisata ini sebagai tempat rapat atau bertemu dengan klien. Memang dengan rapat pada tempat yang sejuk dan asri ini sangat menyenangkan dan hasil rapat dapat maksimal. Pada taman wisata juga biasanya disediakan aula-aula yang berukuran tidak kecil untuk tempat acara-acara berkumpul bagi pesta-pesta yang diadakan pada taman wisata. Yang paling sering dilakukan adalah ketika berkumpul dengan teman-teman lama satu angkatan atau biasa disebut reuni. Dengan mengadakan reuni biasanya beberapa orang bingung untuk memilih lokasi yang cocok untuk dilakukannya pertemuan akbar ini. Tempat yang paling cocok untuk diadakan acara seperti ini adalah pada tempat taman wisata.
Namun pada taman wisata ini ditarik biaya untuk operasional taman dan keuntungan pemilik taman. Ketika menggunakan taman untuk acaraa-acara yang besar, pastinya biaya yang dikeluarkan pun akan juga cukup besar. Untuk itu perlu desain taman yang menarik pengunjung. Agar pengunjung tidak merasa rugi setelah membayar dengan sejumlah biaya yang ditentukan. Malah pengunjung ingin datang kembali ketika telah mengunjungi taman. Desain yang kurang baik atau tertata bagus sebaiknya dibenahi.

1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk memahami dan menginterpretasikan fungsi taman wisata beserta komponen – komponene penyusunnya.
2.    Mampu  menilai serta memberi masukan terhadap penyempurnaan dan perbaikan taman wisata yang ada beserta alasan – alasannya, melalui desain ulang salah satu obyek praktikum taman wisata dari sudut pandang tertentu.



BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Untuk mengetahui siapa saja yang akan mengunjungi taman yang kita desain, sebaiknya sebelumnya telah dilakukannya penelitian terlebih dahulu. Penelitian dengan menggunakan metode biaya perjalanan individu (Individual Travel Cost Method) biasanya dilaksanakan melalui survey kuesioner pengunjung mengenai biaya perjalanan yang harus dikeluarkan ke lokasi wisata, kunjungan ke lokasi wisata yang lain (substitute sites), dan faktor-faktor sosial ekonomiMetode ini telah banyak dipakai dalam perkiraan nilai suatu taman rekreasi dengan menggunakan berbagai variabel (Suparmoko dalam Salma, 2004). Pertama kali dikumpulkan data mengenai jumlah pengunjung taman, biaya perjalanan yang dikeluarkan, serta faktor-faktor lain seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan mungkin juga agama dan kebudayaan serta kelompok etnik dan sebagainya. Data atau informasi tersebut diperoleh dengan cara mewawancarai para pengunjung taman rekreasi tersebut mengenai jarak tempuh mereka ke lokasi taman rekreasi tersebut, biaya perjalanan yang dikeluarkan, lamanya waktu yang digunakan, tujuan perjalanan, tingkat pendapatan rata-rata, dan faktor sosial ekonomi lainnya.
Selain tempat-empat yang memiliki panorama indah, tempat makan sebagai penyedia konsumsi selama berlibur perlu disediakan oleh pemilik taman. Pada masa ini kegiatan pariwisata telah mengalami perubahan bersamaan dengan perubahan minat dan motivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan. Salah satu jenis wisata yang sekarang sedang mengalami perkembangan pesat adalah wisata kuliner. Banyak wisatawan yang menyempatkan waktu berburu makanan dan minuman khas daerah tujuan di sela-sela kegiatannya berwisata (Harsana, 2009)..
Komponen biaya merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu investasi. Pembiayaan ini bisa dilakukan dengan perhitungan secara detil  atau dengan mengambil perbandingan dari data-data yang telah ada di Taman Safari. Analisis ini mendapatkan besarnya nilai investasi awal yang dibutuhkan untuk obyek wisata Taman Safari ini. Sumber dana yang akan digunakan dalam investasi ini, adalah modal sendiri dan pinjaman dari suatu lembaga keuangan. Dalam analisis ini struktur perbandingan komponen biaya tersebut adalah 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Konsekuensi penggunaan modal pinjaman sebagai salah satu pendanaan dalam berinvestasi akan menyebabkan komponen biaya tambahan berupa bunga pinjaman. Suku bunga didasarkan atas perkembangan bunga kredit investasi sebesar 17% (Nadiasa, 2011).
Penataan kawasan merupakan upaya kebijaksanaan pengelolaan dalam rangka penataan sesuai dengan peruntukannya dari masing-masing areal, sehingga optimalisasi fungsi kawasan sebagai objek wisata alam dapat terwujud. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwi-sata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam (Tajuddin, 2000).
Perlunya sarana wisata yang beragam sebagai daya tarik baru disertai dengan peningkatan kebutuhan akan wisata menuntut adanya perluasan area rekreasi di Kota besar, disertai pula dengan peningkatan kebutuhan fasilitas penunjangnya seperti sarana akomodasi berupa bentuk wujud fisik hotel yang tidak hanya mampu memberikan kenyamanan berkunjung tapi juga mampu menyerap pengunjung dari berbagai fasilitas hotel yang atraktif (Kurniawan, 2009).

           
           



III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 3 April 2012 pukul 14.00 di Taman Wisata Oleng Si Butong Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.

3.2 Bahan dan Alat
1. Personal Computer (PC) / Laptop / Notebook (dengan program windows XP, Vista, Microsoft Office 2003 / 2007, RAM min = 1 GB)
2. Camera
3. CDR / CDRW
4. Printer warna
5. Kertas HVS / Glossy Photo paper

3.3 Cara Kerja
1. Melakukan studi lapang pada salh satu obyek taman wisata yang ada di Kabupaten Jember dan Sekitarnya.
2. Mengambil gambar dari beberapa sudut pandang tertentu “good view”.
3. Menginventarisir semua komponen taman yang ada kedalam daftar.
4. Menyusun desain taman wisata kedalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.
5. Memberikan deskripsi dan saran terhadap taman wisata yang sudah dikunjungi dengan sistematika ;
     a. Tujuan dan metoda pembuatan
     b. Komponen taman yang ada
     c. Hubungan antar komponen
     d. Konsepsi ruang/zoning/tata letak komponen dan bangunan
     e. Pola sirkulasi
     f. Pola drainase
     g. Sarana utilitas lainnya
6. Hasil diskusi taman wisata yang telah disusun merupakan bahan diskusi dengan mahasiswa lainnya
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar 1.Desain taman wisata


Gambar 2. Desain taman wisata bagian depan




Gambar 4. Desain taman wisata bagian samping kanan



Gambar 5. Desain taman wisata bagian belakang


Adapun komponen-komponen yang ada pada taman wisata dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
No
Nama Komponen Taman
Fungsi Komponen
Keterangan Lain
1
Pagar taman
Sebagai batas view yang diambil menggunakan kamera
Pagar sederhana (terserah)
2
Tempat sampah
Tempat pengunjung membuang sampah
Tersedia 3 unit menyebar disekitar taman
3
Bangku taman
Untuk tempat santai atau beristirahat setelah bermain di taman
Bangku tersebut berbentuk siku-siku dan cocok ditempatkan di sudut taman dan ada yang memanjang.
4
Ayunan
Tempat bermain untuk anak-anak
Berada di tengah, karena merupakan objek yang paling terlihat dari foto yang diambil
5
Bak pasir
Tempat bermain untuk anak-anak dan tempat mendarat ketika seluncur
Terbuat dari balok kayu dengan ukuran yang berbeda-beda dan diatur rapi
6
Papan Seluncur
Untuk bermain bagi anak-anak.
Pada ujung disediakan bak pasir untuk keamanan
7
Gazebo
untuk tempet bersantai bersama keluarga pengunjung
Gazebo ditempatkan di taman belakang untuk tempat bersantai
8
Jalan setapak
Untuk rute berjalan menuju tempat yang diinginkan
Jalan setapak dibuat tidak lurus bertujuan untuk menambah keindahan taman.
9
Tanaman bagian atas
Sengaja dibuat warna merah dan pink untuk suasana mirip di jepang
Pohon-pohon mirip bunga sakura yang gugur pada musim gugur
10
Rumput tinggi
Untuk memperindah taman
Terdapat disamping tangga keatas
11
Pohon palem
Untuk pelindung gazebo dari panas langsung dan memperindah taman
Terdapa disekitar gazebo dan mengebar sekitar taman
12
Pohon Lancip
Untuk memperindah taman
Pohon lancip berjajar menyerupai pagar diatas
13
Pohon Kelapa
Untuk menambah keindahantaman
Kelapa mini untuk menghias kolam


14
Kolam Ikan
untuk memperindah dan membuat taman lebih hidup
Berada didepan tempat duduk agar pengunjung juga dapat memberi makan ikan
15
Tangga
Untuk menuju gazebo sebelah atas taman
Alat untuk menuju keatas


4.2 Pembahasan
Taman wisata merupakan suatu tempat dimana seorang pengunjung dapat menikmati pelayanan-pelayanan yang disediakan oleh pihak pemilik taman seperti panorama yang indah, kolam renang untuk berenang, pemandian air hangat untuk berendam, gazebo dan aula tempat berkumpul, kantin, kamar mandi, vila, hotel dan sebagainya. Tujuan dari dibuatnya taman wisata ini untuk menarik pengunjung datang dan memuaskan pengunjung dengan suasana liburan yang menyenangkan. Komponen-komponen penunjang untuk taman wisata juga saling berkaitan terhadap konsep yang dibuat.
Desain taman pada tempat yang telah dikunjungi kemarin ( Oleng sibutong)  cukuplah baik dengan menggunakan taman-taman air sebagai alat untuk memperindah panoraa dan menghidupkan suasana. Pada taman juga dilengkapi dengan kolam renang untuk berolahraga ataupun hanya sekedar berendam oleh pengunjung. Sepanjang perjalanan masuk dari pintu masuk ditemukan beberapa patung-patung tanaman dan hewan yang cukup tepat penempatannya. Yang menarik disana adalah penempatan patung bangau yang berada disekitar kolam ikan dengan teratai ditengahnya. Dengan adanya patung-patung ini diharapkan pengunjung dapat menikmati alam buatan yang diletakkan sedemikian rupa sehingga mirip dengan aslinya dialam terbuka.
Pada taman juga ditemukan mainan-mainan anak akan dan jamur-jamur buatan untuk bersembunya bagi anak-anak kecil. Hal ini dianggap sangat menyenangkan bagi anak-anak. Akan tetapi pada sekitar taman banyak sampah-sampah yang berserakan dan dibuang pada saluran air. Hal ini menunjukkan bahwa tempat sampah pada sekitar bangunan-bangunan taman. Selain itu pada sekitar taman ada beberapa komonen yang enempatannya masih belum tepat. Selain itu tanaman-tanaman yang menghiasi taman banyak yang rusak mungki karena pengunjung yang merusak atau penjaga taman yang kurang aktif memperbaiki kerusakan taman. Pengunjung juga dapat menilai penematan yang tepat setiap komponen-komponen taman akan menentukan keindahan dari taman yang ada.
Untuk gambar yang telah saya ambil menunjukkan bahwa pada sekitar ayunan yang ada didekat pintu masuk masih terdapat lahan-lahan kosong yang dapat digunakan untuk memperindah taman. Sehingga pada sebelah kiri dari ayunan dibuat kolam dengan sekitarnya dikelilingi dengan tanaman kelapa mini yang kelaanya kalau berbuah juga boleh dimanfaatkan oleh pengunjung. Selain itu, pada sebelah kanan masih ada sedikit rongga yang bisa ditambah dengan papan seluncur dan bak pasir. Anak-anak sangat senang bermain seluncur terutama apabila banyak teman untuk melakukannya.
Kurangnya kesadaran akan kebersihan membuat lunang-lubang saluran air irigasi banyak ditemukan sampah yang menyumbat aliran air. Untuk itu saya mendesain 3 buah tempat sampah dengan dilengkapi roda agar pengawas taman dapat dengan mudah membuang smpah ke enampungan ketika tempat sampah menjadi penuh. Tempat sampah disini sengaja dibuat dengan warna mencolok (kuning) agar pengunjung dapat melihat dengan jelas warna ngejreng dari tempat sampah, sehingga pengunjung dapat membuang sampah pada tempatnya.
Pada bagian atas setelah melalui tangga ditemukan gazebo rusak dengan tanaman-tanaman dedaunan yang polos dan monoton. Tanaman daun-daunan ini dapat diganti dengan tanaman cemara yang telah dihias sedemikian rupa hingga membentuk kerucut dan beralur baik. Tanaman cemara uatan ini disejajarkan beberapa tanaman sehingga dari bawah terlihat formal dan terlihat elegan. Dibalik cemara-cemara indah ini terdapat gazebo-gazebo dengan berbagai ukuran yang menyesuaikan pengunjung yang datang. Ada yang besar dan kecih untuk 5-6 orang. Didepa gazebo-gazebo ini ditanami dengan pohon-pohon berdaun merah dan pink. Pohon-pohon ini sengaja ditana untuk mendaatkan suasana seperti halnya bunga sakura di Jepang.  Komponen-komponen taman yang ada tersebut diharapkan dapat membuat pengunjung betah dan datang kembali dilain waktu.:



BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Setiap komponen yang ada pada taman wisata memiliki fungsi berbeda-beda yang saling berhubungan satu dengan lainnya hingga menjadi taman sesuai dengan konsep dan tujuan pembangunan taman.
2.      Pada taman wisata Oleng Si Butong memiliki beberapa kekurangan pada penempatan, perawatan, dan kelengkapan komponen, sehingga perlu ada tambahan untuk memperbaikinya.

1.2    Saran
Adapun saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Untuk menyiasati hujan sebaiknya praktikum dilakukan pada saat pagi hari, walaupun tidak menggunakan kelas toh sama saja gak semua praktikan dapat mempraktekkan langsung saat praktikum.
2.      Sebaiknya format laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan di laboratorium eperti biasanya, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa, hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.


LAMPIRAN

Gambar sketsa bangunan taman wisata


Gambar sketsa taman wisata
DAFTAR PUSTAKA


Harsan, M. 2009. Wisata Kuliner Di Yogyakarta (Studi Kasus Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Dan Penyajian Makanan Di Taman Kuliner Condongcatur Dan Sentra Gudeg Wijilan). Jurnal Nasional Pariwisata. Vol.3, No.1:34-39

Kurniawan, M. E. Hotel Resort Di Wisata Pantai Alam Indah. Skripsi S1 Universitas Gunadarma.

Nadiasa, M., dkk. 2011. Evaluasi Investasi Pembangunan Taman Safari Di Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Vol.15, No.1:1-8
Salma, I. A., dan Indah, S. 2004. Analisis Permintaan Objek Wisata Alam Curug Sewu, Kabupaten Kendal Dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika Pembangunan. Vol (1).No.2:153-165
Tadjudin, D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Penerbit Pustaka Latin, Bogor.

Acara 3
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Kota merupakan suatu tempat berkumpulnya semua orang untuk tempat hidup, bermukim, dan beraktivitas sehari-hari. Kota merupakan tempat yang sangat ramai dibandingkan daerah-daerah pinggir yang merupakan bagian deasa dari suatu kabupaten. Biasanya kota terletak pada tengah kabupaten. Pada kota terdapat tempat adanya instansi-instansi public milik negara yang mengurus semua administrasi yang berhubungan dengan daerah setempat. Sebagai daerah pusat, banyak penduduk-penduduk desa yang berdatangan ke kota untuk mengadu nasib. Mereka menganggap bahwa dengan datang ke kota meraka akan mendapat penghasilan yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang ada di desa. Penduduk kota akan semakin banyak dan penuh.
Selain itu sebagai pusat pemerintahan daerah, banyak yang berpikiran bahwa banyak orang yang akan datang untuk mengurus administrasi-administrasi di kota ini. Dengan memiliki hunian berupa rumah tempat tinggal yang tetap dikota, untuk mengurus administrasi ini dinggap lebih dekat. Akibatnya, perkembangan populasi penduduk di setiap daerah tidak seimbang. Di daerah kota perkembangan populasi sangat pesat, sedangkan pada daerah-daerah desa perkembangan populasi penduduknya sangat lambat. Bahkan jumlah penduduk terkesan konstan atau tidak ada perkembangan sama sekali. Karena tingkat kelahiran dari penduduk diimbangi dengan penduduk yang bermigrasi ke kota untuk menguji nasib.
Terdapat berbagai macam aktifitas yang dilakukan oleh berbagai macam kalangan penduduk di kota. Aktifitas-aktifitas ini kebanyakan menjenuhkan. Bagi orang kantoran dan yang berwirausaha dituntut untuk melakukan hal yang sama secara terus menerus dan juga produksi yang terus bertambah. Tentunya yang mereka lakukan ini sangatlah menjenuhkan. Telah diketahui bahwa hal monoton ini sangat membuat orang yang melakukannya mudah stres. Orang yang stres sangat mudah marah dan memiliki pribadi yang kasar. Apabila hal ini dibiarkan maka banyak penduduk kota yang berkelakuan buruk.
Untuk itu perlu adanya suatu hiburan-hiburan bagi penghuni pemukiman-pemukiman daerah kota untuk menghilangkan sters sejenak yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan. Perlu adanya taman-taman kota atau hutan kota yang berada ditengah kota untuk sebagai hiburan semua kalangan penduduk kota secara umum. Bagi anak-anak, taman kota ini dapat menjadi taman bermain yang dapat menjadi selingan dari belajar didalam kelas yang sangat menjenuhkan. Selain itu, taman kota juga dapat berfungsi positif pada aspek lingkungan khususnya disekitar daerah kota itu sendiri.


1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.    Untuk memahami dan menginterpretasikan hutan / taman kota sesuai fungsi dan tujuan beserta komponen-komponen penyusunnya.
2.    Mampu menilai dan mensintesis serta memberi masukan terhadap penyempurnaan dan perbaikan hutan kota berdasarkan fungsi yang sesuai dengan tipe dan bentuk beserta argumentasi pemasangan komponen penyusunnya melalui desain ulang sakah satu objek hutan/taman kota dari sudut pandang masing-masing


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Kota adalah merupakan wujud fisik yang dihasilkan oleh manusia dari waktu ke waktu yang bertungsi untuk mewadahi aktifitas hidup masyarakat kota yang kompleks dan luas. Oleh karena itu pertumbuhan fisik kota sering menimbulkan permasalan bagi lingkungan perkotaan maupun sosial masyarakat kota. Salah satu kebutuhan kota adalah tersedianya ruang-ruang terbuka untuk mewadahi kebutuhanan masyarakat dalam melakukan aktifitas sekaligus untuk mengendalikan kenyamanan iklim mikro dan keserasian estetikanya (Atmojo, 2007).
Tumbuh-tumbuhan selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu, serangga. Burung sebagai komponen ekosistem mempunyai peranan penting, diantaranya untuk mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Hampir pada setiap bentuk kehidupan terkait erat dengan burung, sehingga burung mudah dijumpai. Dengan kondisi tersebut diduga burung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan, karena apabila terjadi pencemaran lingkungan, burung merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran. Burung berperanan dalam rekreasi alam, adanya taman burung selalu dikunjungi orang, untuk menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan sekarang hampir di setiap rumah orang memelihara burung. Burung mempunyai nilai pendidikan dan penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan memberikan suatu kenikmatan tersendiri. Kebiasaan burung-burung beranekaragam, ada burung yang mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah tajuk. Ini menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis, berlapis-lapis dan berstrata akan memikat banyak burung. Menurut Tilaar (1994), burung lebih banyak dijumpai baik jenis maupun jumlahnya pada hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif (berbunga, berbuah dan berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak. Kehadiran burung pada hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-buahan (tanaman produktif). Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang menghasilkan bunga, buah, biji aroma, sehingga memberikan kesempatan lebih besar kepada burung (herbivor) yang menyukainya untuk datang, mencari makan, bercengkrama atau bersarang.
Hutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah (estetis). Kita sangat membutuhkan hutan kota, untuk perlindungan dari berbagai masalah lingkungan perkotaan. Hutan kota mempunyai banyak fungsi (kegunaan dan manfaat). Hal ini tidak terlepas dari peranan tumbuh-tumbuhan di alam. Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, mempunyai berbagai macam kegiatan metabulisme untuk ia hidup, tumbuh dan berkembang. Kegiatan metabulisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah memberikan keuntungan dalam kehidupan kita. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup tanpa tumbuh-tumbuhan (Irwan, 2007).
Penataan kawasan merupakan upaya kebijaksanaan pengelolaan dalam rangka penataan sesuai dengan peruntukannya dari masing-masing areal, sehingga optimalisasi fungsi kawasan sebagai objek wisata alam dapat terwujud. Sejalan dengan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwi-sata Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata Alam (Tajuddin, 2000).
Perlunya sarana wisata yang beragam sebagai daya tarik baru disertai dengan peningkatan kebutuhan akan wisata menuntut adanya perluasan area rekreasi di Kota besar, disertai pula dengan peningkatan kebutuhan fasilitas penunjangnya seperti sarana akomodasi berupa bentuk wujud fisik hotel yang tidak hanya mampu memberikan kenyamanan berkunjung tapi juga mampu menyerap pengunjung dari berbagai fasilitas hotel yang atraktif (Kurniawan, 2009).
hutan kota tersebut memiliki manfaat untuk menjaga kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem perkotaan meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya. Selain itu, hutan kota juga berfungsi mengurangi peningkatan suhu udara, mengurangi pencemaran udara, mencegah terjadinya penurunan air tanah, mencegah terjadinya banjir dan lainnya (Syafputri, 2012).
III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum Pertamanan dilaksanakan di Alun – alun Kabupaten Jember,  Praktikum dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 10 April 2012 pukul 14.00-15.30.

3.2 Bahan dan Alat
1. Personal Computer (PC) / Laptop / Notebook (dengan program windows XP, Vista, Microsoft Office 2003 / 2007, RAM min = 1 GB)
2. Camera
3. CDR / CDRW
4. Printer warna
5. Kertas HVS / Glossy Photo paper

3.3 Cara Kerja
1. Melakukan studi lapang pada salh satu obyek taman wisata yang ada di Kabupaten Jember dan Sekitarnya.
2. Mengambil gambar dari beberapa sudut pandang tertentu “good view”.
3. Menginventarisir semua komponen taman yang ada kedalam daftar.
4. Menyusun desain taman wisata kedalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi.
5. Memberikan deskripsi dan saran terhadap taman wisata yang sudah dikunjungi dengan sistematika ;
     a. Tujuan dan metoda pembuatan
     b. Komponen taman yang ada
     c. Hubungan antar komponen
     d. Konsepsi ruang/zoning/tata letak komponen dan bangunan
     e. Pola sirkulasi
     f. Pola drainase
     g. Sarana utilitas lainnya
6. Hasil diskusi taman wisata yang telah disusun merupakan bahan diskusi dengan mahasiswa lainnya.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar 1.Desain taman kota


Gambar 2. Desain taman kota bagian belakang




Gambar 4. Desain taman kota bagian samping kanan



Gambar 5. Desain taman wisata bagian depan


Adapun komponen-komponen yang ada pada taman wisata dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
No
Nama Komponen Taman
Fungsi Komponen
Keterangan Lain
1
Pathway
Sebagai pendukung konsep sebagai taman lalulintas bagi anak-anak
Dengan jalur panjang dan mengelilingi taman dengan berbagai view
2
Pembatas jalan pathway
Sebagai pembatas jalan
Terbuat dari balok kayu yang beraneka ragam volume dan ditata sedemikian rupa
3
Pagar taman
Sebagai batas view yang diambil menggunakan kamera
Pagar sederhana hanya bagian belakang dan samping
4
Tempat sampah
Tempat pengunjung membuang sampah
Tersedia didekat bangku-bangku taman.
5
Bangku taman dengan meja payung
Untuk bersantai ketika panas ataupun rindang
Terdapat pada bagian luar taman
6
Bangku taman
Untuk tempat santai atau beristirahat setelah bermain di taman
Bangku berbentuk siku-siku dan persegi mengelilingi batang suatu pohon
7
Ayunan dan papan seluncur
Tempat bermain untuk anak-anak
Berada di tengah, karena merupakan objek yang paling terlihat dari foto yang diambil
8
Bak pasir
Tempat bermain untuk anak-anak dan tempat mendarat ketika seluncur
Terbuat dari balok kayu dengan bentuk persegi panjang
9
Gazebo
untuk tempat bersantai bagi pengunjung dengan jumlah yang banyak
Gazebo hanya terdapat satu unit dengan ukuran besar
10
Jalan setapak
Untuk rute berjalan menuju tempat yang diinginkan
Jalan setapak dibuat tidak lurus bertujuan untuk menambah keindahan taman
11
Pohon cemara hias
Untuk memperindah taman pada bagian depan
Mengelilingi taman kota pada bagian luar taman
12
Tanaman Pagar
Bertindak sebagai pagar taman dan memerindah taman dari bagian depan
Terdiri dari 3 jenis bunga yang indah
13
Pohon palem
Untuk memperindah taman
Pada bagian sebelah kanan taman
14
3 pohon besar
Untuk melindungi bangku taman dan pengunjung dari terik matahari
Sampel pada foto taman yang diambil
15
1 pohon utama
Pohon tua sebagai pelindung pengunjung dari panas
Pohon paling besar yang ada di taman
16
Bunga Matahari
Untuk mengisi lahan kosong bagian tengah
Terdapat beberapa bunga pada taman
17
Taman bunga berwarna biru muda
Untuk memperindah taman dengan bertuliskan kata “Erwin”
Terdapat pada bukit taman bagian belakang
18
Taman bunga berwarna biru tua
Untuk memperindah bundaran pathway
Terdapat pada spot tengah taman
19
Pohon Kelapa kecil
Untuk menambah keindahan kolam
Kelapa mini untuk menghias kolam
20
Kolam Ikan
untuk memperindah dan membuat taman lebih hidup
Berada di tengah dan bagian atasnya dilewati pathway
21
Jembatan
Untuk meneruskan jalur pathway melewati kolam ikan
Terbuat dari kayu
22
Tempat parkir
Untuk tempat parkir pengunjung taman
Terdapat pada bagian samping taman

4.2 Pembahasan
Hutan kota sangat bermanfaat bagi para penduduk penghuni suatu kota dan daerah-daerah dekat kota tersebut. Pada dasarnya fungsi hutan kota meliputi aspek estetika atau keindahan dan juga aspek environtment atau lingkungan. Sebagai aspek keindahan, hutan kota menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi pemilik dan penghuni kota bahwa didalam kota mereka terdapat suatu taman yang indah. Hutan kota juga dapat memperindah tatanan kota yang cenderung ramai dan berdebu menjadi hijau, rindang dan asri. Bagi pengunjung, hutan kota atau taman kota dapat relaksasi dengan suasana yang sejuk yang akan menenangkan pikiran. Semua pengunjung yang penat erhadap tuntutan hidup, dapat menjadi segar kembali dengan setelah mengunjungi suatu hutan kota.
Fungsi lingkungan dari hutan kota sangatlah banyak. Hutan kota dapat menjadi tempat sumber plasma nutfah lokal yang akan masih dapat hidup dan berkembang untuk jaman yang akan datang. Dengan adanya plasma nutfah berupa flora-flora yang bervariasi, hutan kota akan menjadi satu-satunya tempat bagi binatang seperti burung-burung untuk hidup. Sehingga pada suatu tempat yaitu taman kota atau hutan kota akan menjadi satu-satunya tempat bagi flora-dan fauna sekitar kota untuk tempat tinggal. Walaupun flora dan fauna ini terbatas, tetapi dengan adanya hutan kota setidaknya sudah dapat melindungi beberapa tanaman dan hewan agar dapat hidup dengan bebas dilingkungan perkotaan yang padat.
Pengunjung hutan kota akan menjadi nyaman dengan adanya komponen-komonen taman buatan maupun alami yang disediakan pada hutan kota. Pengunjung akan merasakan dengan mudah bernafas serta sejuk karena pohon-pohon yang memproduksi oksigen dalam jumlah yang takterbatas. Selain itu pohon-pohon ini merupakan penyeimbang alam dengan kemampuannya yang dapat menyerap polutan-polutan yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan yang digunakan oleh penduduk dalam kehidupan sehari-hari. Debu-debu dan gas-gas reduksi dari seluruh luasan kota akan terhisap oleh tanaman-tanaman hutan kota. Dengan adanya hutan kota, akan menghindarkan penduduk kota dari peristiwa alam seperti, erosi, banjir, dan abrasi yang mungkin terjadi.
Dari sudut pandang melalui foto yang diabil dilapang, yaitu pada bagian sebelah selatan pojok timur dari taman kota “Alun-alun Jember”. Terdapat suatu pemandangan yang kurang menarik. Yaitu adanya rongga atau ruang kosong berupa lahan yang cukup luas dan tidak dipergunakan secara maksimal. Pada objek yang diambil hanya terdapat 3 buah pohon tanpa hiasan sama sekali. Selain itu pada lapangan-ruang kosong tersebut tergenang dengan air hijan yang menandakan tidak adanya irigasi yang baik. Untuk itu perlu dibuat kontur-kontur tanah yang berbeda dengan meninggikan beberapa bagian tanah yang ada.
Konsep taman yang dibuat ini adalah dengan membuat taman lalulintas bagi anak-anak. Taman kota merupakan tempat bermain bagi anak-anak taman kanak-kanak atau TK. Dengan adanya taman lalulintas ini anak-anak akan mengerti tentang lalulintas sejak dini. Pada taman dbuat pathway dengan terdapat 3 jalur yang berbeda dan ketiganya dapat bertemu pada pertigaan-pertigaan taman sehingga saling bersangkutan satu sama lainnya.
Jalur dimulai dari pohon utama sebagai poros utama bertemunya jalan-jalan pathway yang ada. Pada jalur yang satu, tepatnya jalur paling depan dari taman menuju bagian pohon-pohonan yang rindang. Jalur pathway melingkari pohon-pohon besar yang sangat rindang bagi pengunjung. Pada pohon yang rindang ini terdapat tempatduduk yang mengelilingi pohon degan bentuk persegi. Tempat duduk ini merupakan penyatuan dari 2 buah tempat duduk siku yang digabung hingga membentuk persegi/kotak. Dibatang pohon juga terdapat balok kayu persegi yang berfungsi sebagai tempat bersandar bagi pengunjung yang duduk di bawah pohon. Pada pathway akan terdapat tanda hitam putih yang menyerupai zebra cross yang menandakan banyak orang yang akan menyebrang untuk beristirahat pada tempat duduk yang tersedia pada bagian bawah pohon.
Pada bundaran sebelum pohon-pohon rindang terdapat jalur yang membelok ke kanan yang merupakan jalur yang kedua. Jalur tersebut menuju kebukit dengan pada tengah-tengah bukit terdapat jembatan yang dibawahnya kolam ikan yang indah. Pada ujung jembatan terdapat bunga mawar merah sebagai bingkai pintu keluar dari jembatan. Kolam ikan dilengkapi dengan pohon-pohon kelapa kecil yang berukuran mini melingkar pada bagian bawah dari kolam. Sedangkan didalam kolam terdapat tanaman-tanaman air yang berua tanaman hias berukuran besar maupun tanaman hias yang berukuran kecil. Pada bagian kiri didapatkan bunga matahari yang terkesan tersenyum pada pengunjung ketika pagi hari.
Sedangkan jalur ketiga merupakan jalur satu arah yang menuju papan seluncur bagi anak-anak. Pada papan seluncur dilengkapi dengan pasir peredam ketika meluncur kebawah. Samping papan seluncur juga terdapat ayunan bagi anak-anak ketika bermain di taman. Selanjutnya terdapat bukit bunga dengan bunga-bunga yang rapat dan berwarna biru muda. Bunga-bunga ini tumbuh pada seluruh bagian bukit. Pada tengah-tengah dari rangkaian bunga-bunga yang lebat ini terdapat bunga kuning yang membentuk tulisan “Erwin” yang merupakan orang yang mendesain taman tersebut. Dilanjutkan akan turun menuju lembah yang sebelah kiri jalan terdapat kolam ikan beserta dengan jempatannya. Pada  ujung jalan terdapat gazebo dengan ukuran yang sangat besar yang mampu menampung banyak pengunjung dalam satuan luas gazebo. Gazebo disini sengaja tidak diberi padar maupun pintu agar pengunjung dapat lebih bebas untuk duduk memilih pemandangan yang akan dilihatnya. Bila diteruskan akan melihat bukit dengan pohon hias yang didepannya merupakan pertemuan dari ketiga jalur yang berbeda karakteristik tersebut.
Bagian luar taman tertutupi oleh bunga-bunga pagar dengan 3 jenis bunga yang berbeda. Bunga-bunga pagar ini diatur dengan jarak tanam yang sama dan selisih atau jarak yang sama pula pada lebar tanaman. Bagian teras taman terdapat jogging track dengan tempat peristirahatan yang berupa tempat duduk beserta bangku dan payung. Bagia tengah jogging track juga terdapat tanaman emara hias dengan jarak antar tanaman yang diatur rapi dan sama satu sama lainnya. Pada bagian samping juga terdapat temat parkir yang merupakan tempat parkirnya kendaraan-kendaraan bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi.



BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Hutan kota merupakan penyeimbang keadaan lingkungan kota dan masuk unsur estetika bagi pengaturan wilayah kota.
2.      Alun-alun kota Jember pengaturan taman kotanya cukup baik, naun ada beberapa sudut pandang yang terkesan kurang menarik.
3.      Pengaturan taman kota atau hutan kota sebaiknya terkonsep sesuai dengan fungsi, tipe dan bentuk yang dibutuhkan oleh penduduk sekitar kota.

1.2    Saran
Adapun saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Hutan kota atau taman kota untuk tiap wilayah kota sebaiknya lebih dari satu, karena keseimbangan alam sangat mempengaruhi keadaan lingkungan kota.
2.      Sebaiknya format laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan di laboratorium eperti biasanya, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa, hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.


DAFTAR PUSTAKA


Atmojo, S.W. 2007. Menciptakan Taman Kota Berseri. Solo: Solo Pos

Irwan, Z.D.  2007. Fungsi Taman Hutan Kota. Artikel Pendidikan Network

Kurniawan, M. E. 2009. Hotel Resort Di Wisata Pantai Alam Indah. Skripsi S1 Universitas Gunadarma.

Syafputri Ela. 2012. Bangka Barat Bangun Hutan Kota 10 hektar. . http://www.antaranews.com/warta-bumi/bangka-barat

Tilaar, T.A.M. 2007. Studi Persepsi Masyarakat Tentang Taman Kota. Jurnal Agroland (14) 1:38-44

Tadjudin, D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Penerbit Pustaka Latin, Bogor.



 Acara 4
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Universitas merupakan suatu perguruan tinggi yang memiliki tridharma yang salah satunya mengacu pada pengetahuan atau pendidikan. Selama proses menuntut ilmu di dalam kampus, setiap mahasiswa pastinya memiliki keinginan untuk mendapatkan suasana yang sejuk rindang dan banyak oksigen tercukupi didalamnya. Kondisi lingkungan kampus sebagai tempat belajar ini mempengaruhi mahasiswa untuk belajar di sekitar kampus. Apabila keadaamlingkungan kampus sangat baik, maka mahasiswa akan betah tinggal untuk seharian didalam kampus dengan tujuan belajar dan menuntut imu. Namun, apabila banyak lingkungan yang rusak, kampus menjadi panas, banyak mahasiswa yang malas untuk berangkat ke kampus untuk belajar. Akibatnya, para mahasiswa banyakyang curang untuk titip absen (TA) pada matakuliah yang diperkuliahkan. Selain itu, keadaan lingkungan kampus yang buruk mengakibatkan kampus menjadi kurang enak dipandang mata. Tanaman-tanaman pada sekitar kampus tidak dirawat atau bahkan ditebang.kampus yang dulunya berwarna hijau dengan banyaknya tanaman-tanaman pelindung gedung perkuliahan kini menghilang.
Proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dikelas lebih terasa asik bila ingkungan sekitar cukup baik, akan menjadi maksimal. Biasanya dalam proses belajar engajar dikelas akan diadakan diskusi-diskusi kelompok untuk membahas suatu permasalahan yang sulit, dengan adanya lingkungan yang segar, maka mahasiswa dapat mendapatkan ide-ide yang cemerlang. Selain itu, pada saat adanya debat panas antara mahasiswa dengan dosen , atau mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lain tidak akan timbul emosi sesaat. Karena suasana kelas yang sejuk akan menyejukkan semua hati yang telah panas
Taman kampus disini dibuat untuk memperbaiki dari keadaan lingkungan khususnya untuk sekitar kampus Jniversitas Jember. Taman mencerminkan energi alam. Energi adalah sumber kehidupan. Oleh sebab itu kehadiran taman dapat memberikan energi sumber kehidupan bagi penghuni suatu ruang. Sebagai perluasan ruang dengan alam, sebagian fungsi-fungsi ruang mulai ditarik keluar mendekati alam. Begitu juga dengan taman kampus yang dinilai sangat penting keberadaanya dalam lingkungan kampus. Hal ini dikorelasikan dengan kebutuhan mahasiswa akan tempat dimana untuk menghilangkan kejenuhan akibat pembelajaran yang sudah menjadi kewajiban. Dengan adanya taman-taman kampus yang telah disusun menjadi baik akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk menghilangkan stres dan juga tempat bercanda ria dengan mahasiswa yang lain.


1.2 Tujuan
Tujuan dari dilakukannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami manfaat dalam menunjang proses belajar mengajar dan mampu membuat desain bagian dari taman kampus beserta komponen-komponen penyusunnya.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan disain yang telah dibuatnya kedalam lokasi kampus.


BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Kampus adalah tempat kaderisasi calon-calon pemimpin bangsa dimasa depan.Sudah sering disebutkan bahwa kampus adalah miniatur masyarakat dan itu memang tepat.Di kampus berbagai orang dengan berbagai latar belakang,ras,agama,pemikiran,ideologi dan kepentingan berkumpul dalam sebuah sistem.Tak ubahnya dalam sebuah masyarakat.Walapun memang tingkat kompleksitasnya tidak setinggi di masyarakat.Cerminan masyarakat di masa yang akan datang bisa dilihat dari kondisi kampus. Sementara kampus sebagai tempat pengkaderan pemimpin masa depan bangsa memiliki arti bahwa kampus adalah sebuah tempat dimana input masyarakat yang masuk dibentuk oleh atmosfer dan dinamika sistem kampus sehingga ketika lulus ia telah terwarnai dan kelak akan mewarnai kehidupan masyarakat.Melihat angka kuliah di Indonesia yang cukup rendah yaitu hanya sekitar 18 persen ini menunjukkan bahwa hanya segelintir orang saja yang bisa mengecapi nikmatnya berkuliah dan dari segelintir orang inilah nantinya diharapkan terlahir para pengisi pos-pos strategis yang akan berperan dalam pembangunan bangsa,baik itu dalam bidang politik, intelektual, ekonomi maupun sosial dan budaya.Kader-kader kampus yang sedikit ini memiliki kapasitas intelektual yang lebih sehingga mereka berhak mengisi fungsi-fungsi kepemimpinan di masyarakat di berbagai bidang.
Tumbuh-tumbuhan selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu, serangga. Burung sebagai komponen ekosistem mempunyai peranan penting, diantaranya untuk mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Hampir pada setiap bentuk kehidupan terkait erat dengan burung, sehingga burung mudah dijumpai. Dengan kondisi tersebut diduga burung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan, karena apabila terjadi pencemaran lingkungan, burung merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran. Burung berperanan dalam rekreasi alam, adanya taman burung selalu dikunjungi orang, untuk menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan sekarang hampir di setiap rumah orang memelihara burung. Burung mempunyai nilai pendidikan dan penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan memberikan suatu kenikmatan tersendiri. Kebiasaan burung-burung beranekaragam, ada burung yang mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah tajuk. Ini menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis, berlapis-lapis dan berstrata akan memikat banyak burung. Menurut Tilaar (1994), burung lebih banyak dijumpai baik jenis maupun jumlahnya pada hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif (berbunga, berbuah dan berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak. Kehadiran burung pada hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-buahan (tanaman produktif). Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang menghasilkan bunga, buah, biji aroma, sehingga memberikan kesempatan lebih besar kepada burung (herbivor) yang menyukainya untuk datang, mencari makan, bercengkrama atau bersarang.
Taman kampus yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya. Merencanakan taman kampus yang praktis dan efisien dengan lima tahapan, yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kegagalan dalam proses pembuatan taman serta ketidak nyamanan pengguna (Hariyanto, 1992).
Dalam wilayah kampus, kehadiran taman di lingkungan kampus merupakan kebutuhan tersendiri dalam menunjang proses belajar mengajar. Nuansa hijau serta alam yang konon dapat meningkatkan konsentrasi belajar, juga menjadi alasan betapa pentingnya kehadiran sebuah taman di kampus. Selain itu, ancaman krisis lingkungan global, menipisnya lapisan ozon, serta semakin maraknya polusi udara, memaksa kita, para generasi muda, untuk berpikir kreatif dalam mencapai titik keseimbangan lingkungan hidup. Dengan semakin kita menggalakan penghijauan tersebut, akan kecil kemungkinan terjadi hal tersebut (Yustina, 1994).
Terdapat banyak sekali pilihan tanaman yang bisa ditanam di sebuah taman kampus, yaitu dapat menanam bunga agar taman penuh dengan warna dan indah. Selain itu juga dapat menanam dengan tanaman buah dan sayur seperti selada, tomat, wortel, mentimun, dan apotik hidup atau pepohonan agar taman terasa rindang. Yang harus dipertimbangkan lagi adalah menanam  tanaman yang akan tumbuh dengan cepat dan mudah, seperti bunga matahari, labu, kacang-kacangan atau umbi. Namun pertimbangkan juga, apakah tanaman yang akan ditanam tumbuh dengan baik di iklim di daerah tanaman tersebut ditanam (Ariz, 2009).


III. METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum Merancang disain dan aplikasi taman kampus ini dilaksanakan pada tanggal 17 April 2012 pukul 14.00 di depan gedung Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember.

3.2 Bahan dan Alat
1. Personal Computer (PC) / Laptop / Notebook (dengan program windows XP, Vista, Microsoft Office 2003 / 2007, RAM min = 1 GB)
2. Camera
3. CDR / CDRW
4. Printer warna
5. Kertas HVS / Glossy Photo paper
6. Peralatan lapangan
7. Komponen taman

3.3 Cara Kerja
1. Menginventarisir semua komponen taman kampus yang ada kedalam tabel
2. Berikan komentar dan saran terhadap taman kampus ayng saudara lihat
3. Membuat skema taman kampus kedalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi sesuai lokasi yang sudah ditentukan, tanpa mengurangi dan membuang komponen taman yang sudah ada.
4. Apliaksikan disain  taman tersebut pada rencana tapak yang sudah ditentukan


BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Gambar 1. Foto taman kampus sebenarnya
Gambar 1.Desain taman kampus


Gambar 2. Desain taman kampus tampak depan



Gambar 5. Desain taman kampus tampak samping


Adapun komponen-komponen yang ada pada taman kampus tempat parkir dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
No
Nama Komponen Taman
Fungsi Komponen
Keterangan Lain
1
Mobil
Penanda tempat parkir / tempat diletakkannya mobil.
Dibuat berbagai macam mobil dapat parkir di tempat yang didesain
2
Paving tengah
Sebagai jalan dan area untuk mobil dapat berputar
Dibuat luas untuk memudahkan pengendara yang akan parkir
3
Paving tempat parkir
Penanda dimana mobil dapat diparkir
Dibuat dengan sudut 45o agar pengemudi dapat parkir dengan mudah
4
Pembatas parkir
Untuk menandakan batas parkir dari mobil agar tidak kluar dari track
Terbuat dari balok kayu atau semen yang disusun rapi
5
Pohon Besar
Melengkapi desain pada sekitar tempat parkir
Terletak dipojok, dekat ruang 10
6
2 pohon sedang
Untuk melindungi mobil dari terik matahari
Di tanam mulai dari bibit, sehingga membutuhkan waktu untuk mencapai ketinggian maksimal
7
Palem kecil
Untuk memperindah tempat parkir
Terletak pada tiap bagian kanan dan kiri tiap tempat parkir
8
Tanaman kecil
Untuk batas pagar tiap tempat parkir dan sekaligus untuk memperindah parkiran
Dapat terbuat dari lidah buaya, lidah mertua, atau tanaman yang dapat dilakukan stek daun.
9
Bangunan utama
Ruang perkuliahan sebagai tempat proses belajar dan mengajar antara mahasiswa dan dosen
Dilengkapi dengan eras untuk tempat berjalan
10
Pohon hias dibagian pojok
Untuk memperindah tempat parkir
Tanah dibuat berkontur tinggi untuk memperindah pohon
11
Tanaman hias
Untuk memperindah taman
Terdapat 2 unit disebelah parkiran
12
Jalan masuk (aspal)
Jalan yang menghubungkan antara parkiran dengan pintu masuk dari Fakultas Pertanian
Berada pada bagian timur dari parkiran
13
Gazebo
Untuk tempat berkumpul mahasiswa dan sudah terdapat pada foto
Terdapat 1 buah didepan gedung agronomi

4.2 Pembahasan
Taman kampus yang dibuat merupakan taman kampus pada bagian belakang dari fakultas pertanian yaitu tepatnya didepan gedung agronomi. Desin yng diuat merupakan tempat parkir moibil yang ada pada bagian belakang dari ruang 7, 8 dan 9. Pada bagian itu parkiram mobil masih dalam bentuk gersang dan panas. Tidak ada satu pun tanaman yang menutupi mobil dari terik mathari. Taman dibuat atau didesain untuk membuat tempat parkir lebih sejuk dan memiliki unsur estetika lebih. Tempat parkir dibuat menjadi 45 derajat dari jalan tau lapangan tengah yang sebelumnya 90 derajat. Desain taman yang baik akan membuat tempat parkir lebih baik dan nyaman bagi kendaraan yang diparkirnya.

Komponen yang ada pada desain taman kampus ini berfariasi. Komponen-komponen tersebut dimulai dari mobil yang ada pada desain. Mobil disini berfungsi sebagai penanda bahwa pada tempat tersebut merupakan tempat deletakkanny mobil bagi penggunanya. Paving dibuat dengan terdapat pada dua tempat yang berbeda. Paving pertama pada lapangan lebar dengan luasan selebar lapangan depan gedung agronomi. Sedangkan pada bgian samping yitu tepatnya tempat parkir merupakan paving yang terbuat dari batun-batuan untuk menghindaari tergelincirnya ban mobil saat hujan. Pada bagian samping dan ujung dari tempat parkir dilengkai dengan pembatas dari tempat parkir yang dibuat. Tanaman pelindung mobil dari terik matahari merupakan tanaman mangga yang terdapat 2 buah sengaja ditaruh antara 2 buah mobil agar mobil yang lain juga terlindung dari terik matahari. Bunga berjajaran disamping tempat berputarnnya mobil untuk memperndah dari tanaman-taman yang ada. Disamping mobil-mobil itu juga terdapat tanaman-tanaman pembatas yang merupakan tanaman lidah mertua. Penggunaan lidah mertua disini bertujuan untuk memperkecil estimasi dana yang dibuat. Harga benih untuk estimasi dana membeli benih cukup murah. Selain itu lidah mertua nantunya dapat tumbuh dengan menggunakan stek daun yang dianggap mudah untuk dilakukan.
Adapun rancangan biaya untuk komponen-komponen yang ada pada taman adalah sebagai berikut :
No
Komponen
Biaya
1
2 Pohon mangga @50.000,00
Rp 100.000,00
2
Benih Lidah Mertua @100.000,00
Rp 100.000,00
3
2 Bibit Cycas revoluta @10.000,00
Rp 20.000,00
4
7 bibit Palem kecil @20.000,00
Rp 140.000,00
5
Bibit Pinus thunbergii @60.000,00
Rp 60.000,00
6
Benih Striped Beuty @50.000,00
Rp 50.000,00

Jumlah
Rp 470.000,00
   
Seperti yang telah diketahui bahwa taman kampus sangat banyak pengaruhnya terhadap kehidupan yang ada dikampus. Sgala aktivitas banyak dilakukan disana. Dengan adanya taman kampus maka lingkungan kampus akan lebih sejuk dan berpengaruh positif terhadap penghuni kampus. Taman kampus memerluan perawatan dalam beberapa hal. Untuk tanaman - tanaman yang ada didalam taman apabila tidak dilakukan perawatan, pertumbuhannya akan tidak terjaga. Perawatan awal akan membuat tanaman menjadi lebih cepat dewasa seperti pada konsep yang diinginkan. Sedangkan perawatan setelah tanamn dewasa akan mencegah pertumbuhan berlebihan dari tanaman sehingga besar tanaman dapat terkendali. Perawatan juga akan menambah unsur estetika taman. Batang-batang dibuat menyerupai tanaman-tanaman hias dengan menggunakan tehnik seperti membuat bonsai. Selain itu rimbunnya taman juga dapat dibuat untuk tempat wisata sederhana mahasiswa. Perawatan meliputi melakukan pemupukan pada tanaman, pemeliharaan tanaman dari serangan OPT yang mungkin menyerang tanaman dalam taman, melakukan pemangkasan pada daun aabila terlihat tanaman terlalu lebat. Dan menjaga komponen-komponen taman dari tangan-tangan jahil. Yang prlu diperhatikan adalah orang-orang luar yang mungkin mencuri komponen-komponen taman seperti bangku dan bahkan tanaman-tanaman kecil. Seperti yang diketahu bahwa tanaman-tanaman hias ini juga memiliki nilai jual di mayarakat pada umumnya.
Desain yang seuai untuk taman kampus taman yang ditujukan untuk remaja pada umumny, mulai dari abg hingga remaja-remaja mendekati dewasa. Untuk itu pada taman lebih banyak ditemukan komponen-komponen yang dibutuhkan oleh remaja. Remaja pada umumnya sudah memiliki kendaraan pribadi, walaupun kendaraan tersebut milik orang tuanya. Untuk itu, pada taman kampus wajib hukumnya memiliki tempat parkir kendaraan minimal parkir untuk sepeda motor. Dengan adanya tempat parkir, para mahasiswa yang ada atau berkunjung pada taman dapat merasa nyaman dan tidak khawatir kendaraannya hilang atau rusak. Mahasiswa sering mencari tempat-tempat untuk berkumpul memecahkan suatu permasalahan, baik tugas maupun dalam organisasi yang digelutinya. Maka yang banyak dibutuhkan mahasiswa adalah tempat-tempat berkumpul seperti gazebo yang memungkinkan mahasiswa berhadapan untuk saling berdebat satu sama lainnya. Walaupun telah memasuki usia dewasa, para mahasiswa tidak sedikit pula yang berpacaran layaknya anak SMA. Untuk itu perlu adanya bangku-bangku untuk 2 orang atau 4 orang yang berhadapan dengan berada dibawah pohon yang rindang. Hal ini memungkinkan yang duduk dibawah pohon merasa sejuk dan banyak oksigen yang dihasilkan oleh tanaman.



BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.      Taman kampus memiliki pengaruh besar terhadap lingkungan kampus terutama pada saat proses belajar mengajar berlangsung.
2.      Taman kampus yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi penggunanya.

1.2    Saran
Adapun saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1.      Pembangunan taman kampus untuk fakultas pertanian masih kurang dilakukan dengan baik, sebaiknya lebih serius dalam pembangunan taman.
2.      Penataan taman-taman daerah kampus sebaikny dilakukan dengan benar untuk kenyamanan penghuni kampus.
3.      Sebaiknya format laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan di laboratorium eperti biasanya, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa, hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.


DAFTAR PUSTAKA



Ariz, M. 2009. Taman dan Karakteristiknya. Jogja: Widiyaswara.


Hariyanto, B. 1992. Perkembangan Kebutuhan Masyarakat pada Ruang Terbuka Publik di Pusat Kota. Bogor: PT Penebar Swadayana.

Tilaar, T.A.M. 2007. Studi Persepsi Masyarakat Tentang Taman Kota. Jurnal Agroland (14) 1:38-44

Yustina, E.W. 1994. Aplikasi Design Taman. Depok: Penebar Swadayana.

date

0 komentar to “Laporan Praktikum Pertamanan (Matkul paling gampang)”

Leave a Reply:

Tittle

Tittle

Future Agriculture

Entri Populer

Total Tayangan Halaman