Acara 1
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam
kehidupan didunia ini, kita tidak perlu selalu fokus dan serius erhadap suatu
ilmu yang dipelajari. Terkadang rasa jenuh dan bosan kita rasakan ketika kita
terlalu sering melakukan hal-hal yang monoton. Kemampuan-kemampuan lain dapat
sebuah hobi atau pengetahuan menyenangkan lainnya dapat sebagai selingan untuk
penyemangat ketika harus dituntut kembali mempelajari ilmu exacta yang rumit.
Selain itu mahasiswa lulus juga dituntut untuk memiliki nilai lebih agar bisa
melakukan apapun dan memaksimalkan peluang yang ada. Untuk itu mahasiswa tidak
hanya perlu dibekali teori tetapi juga harus mendapat pengetahuan tambahan di
lapangan agar ilmu yang diperoleh lengkap.
Setiap orang pasti mendambakan suasana yang
nyaman dirumah, dan salah satunya adalah dengan adanya taman rumah. Seperti
kita ketahui bahwa banyak perumahan yang mengusung tema hidup kembali ke alam
dengan menghadirkan taman taman di depan rumah maupun taman umum. Konsep taman
rumah ini diterapkan oleh banyak perumahan sebagai solusi impian warga kota
yang sudah sangat penat menjalani kehidupan di kota metropolitan yang sesak,
semrawut, dan penuh polusi. Tentunya kehadiran kebun atau taman rumah sudah
menjadi kebutuhan.
Taman merupakan suatu hamparan lahan dengan
luasan tertentu diatur sedemikian rupa hingga menjadi suatu tempat dengan
pemandangan indah dan suasana sejuk, dibuat ubtuk membuat setiap orang yang
datang (pengunjung) menjadi nyaman. Fungsi taman mungkin berbeda bagi tiap
individu. Tetapi umumnya, selain memberikan keteduhan dan kesejukan terhadap
suasana lingkungan sekitarnya juga kehadiran taman akan membantu menonjolkan
suatu rumah. Kebanyakan masyarakan memanfaatkan taman rumah sebagai tempat
refreshing pribadi, dan ada juga yang memanfaatkannya sebagai penghasil sayur
dan buah, arena bermain anak anak atau untuk tempat peliharaan hewan. Dan juga
taman bisa untuk menunjukkan expresi anda, misal bilamana anda menyukai
berkebun tanaman buah buahan organik, maka area taman bisa dimanfaatkan juga.
1.2 Tujuan
Untuk
menambah keterampilan maasiswa dalam
mendisain taman dengan memanfaatkann salah satu program software komputer.
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Taman tidak hanya sekedar tempat menanam
bunga, tidak sekedar tempat meletakkan pot, tidak sekedar tempat meletakkan
butiran-butiran kerikil dan batu-batu pecah, tidak sekedar tempat meletakkan
beberapa buah kursi dan meja untuk duduk dan menikmati sesuatu. Tapi lebih dari
itu, taman berfungsi sebagai tempat melakukan sosialisasi, dari banyaknya
sosialisasi maka akan terjadi interaksi sosial (antara anggota keluarga,
tetangga atau siapapun) yang berdampak pada peningkatan taraf kedewasaan kondisi
psikologis pemilik dan orang-orang disekitarnya (.
Dengan
taman rumah dapat
membuat penghuni rumah merasa nyaman dan rileks. Hal ini ditimbulkan oleh suasana
taman yang hijau asri. Hanya dengan sekedar menikmati atau melihat kehijauan saja
maka secara otomatis pikiran kita akan merasa rileks dan lepas sehingga ini
bisa membuat orang menjadi lebih segar bergairah. Taman yang natural maka bisa memilih
desain taman tropis, tapi yang lebih
simpel dan modern kita bisa memilih desain taman minimlis. Begitu pentingnya
peran lingkungan yang asri bersih itu membuat masyarakat kita lebih berkualitas
dalam segala hal yang akan dilakukannya (Sari, 2001).
Tampilan taman tergantung pada selera
pemilik taman sebagai orang yang memberi konsep dibuatnya taman. Selain itu
kreatifitas serta pengalaman arsitektur taman juga berpengaruh terhadap hasil
taman. Terdapat banyak faktor yang menjadi pertimbangan sehingga
tampilan taman secara keseluruhan bisa dinikmati. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan ketika merencanakan sebuah taman rumah tinggal yaitu tema yang
akan digunakan, ketersediaan lahan (ruang), jenis tanaman (elemen lunak) yang
hendak dipakai, warna taman yang ingin dimunculkan, aroma apa yang ingin
diciptakan. Jadi perlu perancangan
sebelum taman dibuat. Elemen penyusun taman yaitu
hal-hal yang digunakan untuk menyusun taman sedemikian rupa sehingga tercipta
keselarasan dan bisa dinikmati. Elemen penyusun taman sangat beragam, tetapi
untuk memudahkan dalam pengenalan, sebaiknya dikelompokkan menjadi dua, yaitu elemen keras dan elemen
lunak. Elemen keras yaitu tampilan penyusun taman yang bersifat keras. Umumnya,
elemen keras juga merupakan benda mati. Sementara, elemen lunak yaitu segala
hal sebagai penyusun taman yang bersifat lunak. Umumnya, elemen lunak merupakan
mahluk hidup, baik berupa tanaman maupun (Soegiarti, 1992).
Pembuatan taman rumah tinggal
sangat ditentukan oleh ketersediaan lahan halaman rumah kita. Lahan tersebut
tidak hanya terbatas pada halaman depan, halaman samping atau belakang juga
sangat memungkinkan untuk dibuat taman. Jika lahan untuk taman yang kita miliki
luas, tentunya akan lebih memudahkan dalam merancang sebuah taman. Namun, bila
lahan yang kita miliki cukup sempit, perancangan taman harus benar-benar matang
dan pemilihan elemen penunjang taman harus tepat.
Memiliki taman indah menjadikan rumah
lebih sehat dan tentu saja menjadi keuntungan bagi penghuni rumah. Selain
kesegaran udara dari taman yang menjadikan lebih sehat, kenyamanan dan suasana nyaman dari taman yang indah dan
asri akan menenangkan pikiran dan mengurangi stress yang mungkin ada. Anda bisa
menikmati matahari yang menghangatkan badan, bunga-bunga yang indah, sayur atau
buah yang segar dari taman yang begitu dekat dan dapat dinikmati setiap hari di
rumah (cheriatna, 2008).
III.
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu
Kegiatan praktikum mata
kuliah pertamanan dengan acara “Aplikasi Program Home Design Architectural
dalam Mendesain Taman Rumah Tinggal”, dilaksanakan di ruang 8 Fakultas
Pertanian Universitas Jember pada tanggal 27 Maret 2012 jam 14.00
– 15.30 WIB.
3.2 Bahan dan Alat
1.
Personal computer (PC)/
Laptop / Notebook ( dengan program Windows XP, Vista ,
microsoft office 2003/2007, Ram min : 1 GB)
2.
Program Punch! Home
Design Architectural series 18
3.
CDR/ CDRW
4.
Printer Warna
5.
Kertas HVS/Glossy Photo
Paper
3.3
Cara Kerja
1.
Sebaiknya mahasiswa
sudah menyususn/memiliki gambra konsep taman terlebih dahulu dengan skala
ukuran gambar yang jelas.
2.
Selanjutnya diawali
dengan menghidupkan komputer dan ikuti langkah – langkah berikut ini :
·
Install program
·
Start
·
All program
·
Mulailah
bekerja dengan lembar kerja kososng
·
Aplikasi
konsep desain taman yang sudah dibuat sebelumnya dengan cara drag and drop
fasilitas- fasilitas gambar elemen taman yang tersedia diprogram punch home
design
·
Selanjutnya
design dicetak dan dilengkapi dengan daftar komponen komponen taman tergambar
yang disertai dengan penjelasan fungsi atau keterangan dari masing – masing
kompnen sesuia daftar berikut.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar 1.Desain taman rumah
Gambar 2. Desain taman rumah bagian
depan
Gambar 3. Desain Taman rumah bagian samping kiri
Gambar 4. Desain taman rumah bagian samping kanan
Gambar 5. Desain taman rumah bagian belakang
4.2 Pembahasan
Desain rumah yang telah dibuat tersebut
merupakan desain rumah sederhana dan mencoba untuk menggunakan “prinsip back to
nature”. Hampir semua dari dinding dan lantai rumah terbuat dengan kayu yang
dianggap lebih kuat menahan gempa karena lebih elastis. Taman dibuat dengan
luasan 50% dari keseluruhan lahan yang dimiliki. Taman sengaja tidak dibuat
mengelilingi rumah, melainkan berbentuk “U” yaitu pada bagian depan, kiri, dan
belakang rumah. Dengan desain seperti ini dianggap sirkulasi udara dalam rumah
sudah cukup baik.
Pada taman bagian depan, tepatnya didepan
garasi ditanami dengan tanaman yang rapat dengan tujuan kendaraan yang diparkir
diluar tidak panas terkena cahaya matahari. Jalan untuk keluar masuk kendaraan
dibuat paving dengan batu-batu untuk mencegah penggenangan air pada paving.
Dipinggir jalan diberi batasan untuk tanda batas paving dengan rumput. Bagian
depan, taman sengaja tidak diberi pohon terlalu lebat untuk menonjolkan bentuk
rumah yang unik. Pada taman hanya ditemukan beberapa pohon palem di pintu masuk
gerbang utama. Bagian depan juga terdapat gapura sebagai penanda pintu masuk
utama menuju rumah. Jalan menuju ruang tamu juga telah diberi jalur pembatas
berupa hiasan dari kayu yang ditata secara teratur. Bagian pojok terdapat
gazebo yang sudah dilengkapi dengan tanaman-tanaman pelindung hingga terlihat
asri dan rindang. Didepan gazebo tempat berbincang yang dapat dilakukan oleh 2
orang. Untuk menuju gazebo asri sudah ada batu-batu untuk track ke gazebo.
Taman pada bagian samping kiri kebanyakan
berfungsi sebagai taman bermain anak-anak. Terdapat bak pasir untuk bermain
pasir bagi balita ketika sore atau pagi hari. Selain itu untuk anak-anak
disediakan tempat seluncur dan ayunan untuk bermain. Selain itu 1/8 lahan
dibuat menjadi lapangan basket yang telah dilengkapi kursi taman bersudut 45
derajat di pojok lapangan. Pada bagian samping kiri ini juga terdapat teras
cukup luas.
Pada bagian belakang, jendela rumah dibuat
sebesar dinding penuh agar penghuni rumah dapat melihat dengan leluasa taman
indah yang cukup bagus dengan kolam renang pada bagian tengah. Sekeliling kolam
renang ditanami dengan kelapa mini yang lucu. Pada tepi kolam juga terdapat 2
buah kursi santai dengan pohon jenis palmae rapat untuk membuat suasana menjadi
rindang. Pohon-pohon pada taman halaman rumah lebih pada pohon-pohon jenis
palmae karena dinilai lebih terlihat seperti suasana pantai. Selain itu
tanaman-tanaman ini lebih pada model-model timur tengah. Ditaman belakang juga
terdapat tangga menuju lantai ke-2 yang dibuat lebih menarik dan memiliki nilai
seni yang tinggi.
Pada bagian kanan dari rumah merupakan
garasi yang tidak banyak terdapat halaman untuk taman. Garasai dibuat lantai 2
dengan bagian atas rumah berfungsi sebagai kamar anak-anak. Sebagai konsep
utama yaitu pembangunan rumah menggunakan bahan pokok kayu-kayuan, ruangan di
lantai dua ini terbuat dari anyaman bambu sehingga penghuninya diatas tidak
perlu khawatir dengan sirkulasi udara didalam ruangan. Karena sirkulasi udara
yang sangat terbuka ini akan membuat iklim mikro dalam kamar tetap menjadi
sejuk walaupun panas matahari siang sangat menyengat. Selain itu dengan keadaan
terbuka dapat menambah inspirasi emilik rumah. Didepan dan dibelakang kamar
dilengkapi bangku taman untuk bermain dan berbincang-bincang. Bangku taman
sebelah belakang malahan tertutupi dengan penutup asbes plastik untuk penadah
hujan dan penghalang sengatan matahari. Adapun komponen-komponen yang ada pada
taman sekitar rumah dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
|
No
|
Nama Komponen Taman
|
Fungsi Komponen
|
Keterangan Lain
|
|
1
|
Mobil
|
Untuk alat transportasi pemilik/penghuni rumah
|
Berwarna biru custom dengan hasil dari
modifikasi
|
|
2
|
Pagar rumah
|
Sebagai pelindung dari orang-orang asing yang
akan masuk kedalam rumah
|
Pada bagian belakang menggunakan pagar privasi
karena erdapat kolam renang. Bagian samping dan depan pagar pendek
|
|
3
|
Bangku taman
|
Untuk tempat santai atau beristirahat setelah
bermain di taman
|
Bangku tersebut berbentuk siku-siku dan cocok
ditempatkan di sudut taman.
|
|
4
|
Gapura pintu masuk
|
Penanda tempat pintu masuk menuju puntu masuk
rumah
|
Terbuat dari batu-batu alam yang tertata rapi
dan berdiri kuat tegak
|
|
5
|
Meja
dan kursi taman
|
Untuk
tempat santai dan menikmati indahnya taman
|
Dilengkapi payung
pelindung menyerupai kafe-kafe out dor
|
|
6
|
Ayunan dan tempat seluncur
|
Tempat bermain untuk anak-anak
|
Ayunan ditempatkan di halaman samping agar anak-anak dapat diawasi dengan mudah dan tidak keluar menuju jalan raya
|
|
7
|
Bak pasir
|
Tempat bermain untuk anak-anak
|
Ayunan ditempatkan di halaman samping agar anak-anak dapat diawasi dengan mudah dan tidak keluar menuju jalan raya
|
|
8
|
Track menuju pintu rumah
|
Untuk penunjuk jalan ke pintu
rumah dan memperindah taman
|
Terbuat dari balok kayu dengan
ukuran yang berbeda-beda dan diatur rapi
|
|
9
|
Karangan bunga depan pintu
|
Penghias bagian depan rumah
terutama depan pintu masuk
|
Bunga menjalar pada bingkai
yang disediakan
|
|
10
|
Gazebo
|
untuk tempet bersantai bersama keluarga atau
orang-orang terdekat
|
Gazebo ditempatkan di taman belakang untuk tempat bersantai
|
|
11
|
Lapanagan Basket
|
Untuk bermain basket kapanpun
sepuasnya dan sebagai tempat menyalurkan hobi
|
Lapangan penuh dilengkapi
dengan 2 ring lengkap standard IBL
|
|
12
|
Jalan setapak
|
Untuk rute berjalan gazebo
menuju teras rumah (bagian belakang maupun samping)
|
Jalan setapak dibuat tidak lurus bertujuan untuk menambah
keindahan taman.
|
|
13
|
Rumput tinggi
|
Untuk memperindah gazebo
|
Hanya ditanam didepan
gazebo-gazebo
|
|
14
|
Pohon palem
|
Untuk pelindung gazebo dari panas langsung dan
memperindah taman
|
Terdapa disekitar gazebo dan mengebar sekitar
taman
|
|
15
|
Pohon Lancip
|
Untuk melindungi kendaraan yang ada diluar
garasi
|
Letaknya didepan garasi dan dibuat dianam dengan
jarak yang rapat
|
|
16
|
Pohon Kelapa
|
Untuk menambah keindahantaman
|
Tanaman ini diletakkan di taman
belakang rumah.
|
|
17
|
Pohon kelapa mini
|
Unuk menghias kolam
|
Ditanam mengelilingi kolam renang
|
|
18
|
Kolam renang
|
untuk berenang
|
Diletakkan di taman belakang.
|
|
19
|
Papan lompat
|
Tempat memulai ketika ingin lompat indah pada
kolam
|
Hanya 1 unit di bagian kolam yang lebar
|
|
20
|
Kursi Santai
|
Untuk berjemur maupun beristirahat ketika lelah
setelah berenang
|
Terdapat 2 unit dengan pelindung anaman-tanaman
palmae
|
|
21
|
Tanaman hias dinding
|
Untuk menambah keindahan taman yang berada di bawah
jendela
|
Tanaman hias ini diletakkan didekat jendela untuk
member kesan alami pada rumah
|
|
22
|
Tangga
|
Untuk menuju lantai ke dua
|
Sengaja diletakkan diluar rumah untuk
memperindah taman
|
|
23
|
Teras rumah
|
Untuk berkumpul menikmati indahnya taman secaea
lesehan
|
Terdapat didepan intu masuk, bagian samping dan
belakang.
|
|
24
|
Jalan raya
|
Untuk membuat rumah terlihat lebih nyata
|
Dilengkapi dengan mobil-mobil yang lewat
|
|
25
|
Rumah
|
Tempat tinggal
|
Dibuat sederhana dan serba terbuat dari kayu
|
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan
dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Untuk membuat desain taman rumah tempat tinggal
dengan memanfaatkan salah satu program software computer itu cukup mudah
dilakukan oleh mahasiswa.
2.
Dengan kreatifitas yang
tinggi setiap mahasiswa dapat membuat desain taman yang berbeda-beda sesuai
selera masing-masing.
1.2 Saran
Adapun
saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Waktu praktikum
sebaiknya dilakukan didalam laboratorium komputer agar mahasiswa yang tidak
memiliki laptop dapat juga mencoba mengoperasikan aplikasi ini ketika
praktikum.
2.
Sebaiknya format
laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan laboratorium, karena
pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa, hasilnya bukan sebuah
data-data percobaan.
LAMPIRAN
Gambar sketsa rumah
Gambar sketsa rumah dan
taman
DAFTAR PUSTAKA
Aria.2008.
Gazebo Sebagai Aksesoris Taman Dirumah
Anda. http://architectaria.com/gajebo-sebagai-aksesoris-taman-dirumah-anda.html. [diakses pada tanggal 29
Maret 2012, pukul 12.30].
Cheriatna.2008. Taman Rumah
Tinggal. http://www.lintasberita.com/Fun/Humor-Hiburan/Taman_Rumah_Tinggal. [diakses pada tanggal 29
Maret 2012, pukul 12.30].
Sari, R, dkk.2001. Renstra Pusat Konservasi Tumbuhan - Kebun Raya Bogor,
LIPI.
Soegiarti, K.A.1992.
Sejarah Kebun Raya Bogor, dalam rangka menyambut ulang tahunnya ke-175. Warta
Kebun Raya Vol. 1 No. 2 tahun 1992
Acara 2
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Taman
wisata merupakan suatu tempat yang dapat membuat setiap orang yang datang
disana menjad senang dan gembira. Rasa senang dan gembira ini datang
berdasarkan suasana taman yang sangat sejuk dengan paorama yang sangat indah.
Biasanya pada taman wisata dilengkapi dengan komponen-komponen pendukung seperti
kolam renang untuk berenang pengunjung yang datang pada taman wisata tersebut.
Pegunjung dapat berenang sepuasnya dengan hanya berperan sebagai pengunjung
taman.
Taman wisata biasanya juga
menyediakan tempat-tempat atau plot-plot untuk berkumpul apabila pengunjung
masuk dengan rombongan-rombongan yang tidak sedikit jumlahnya.seperti halnya
kebanyakan pengunjung yang kita temui pada saat liburan, mereka datang di taman
wisata sambil membawa anak-anak serta sanak keluarga yang jumlahnya tidak cukup
dengan hanya 5 orang saja. Biasanya taman wisata menyediakan gazebo-gazebo
mulai dari ukuran-ukuran yang minimalis hingga yang berukuran besar. Untuk
pengunjung ABG yang biasanya datang hanya dengan berdua saja dengan kekasihnya,
biasanya disediakan seperti tempat duduk privasi dengan hanya berisi
dengan 2 orang saja dan diberi payung
agar menutupi orang-orang yang duduk dibawahnya.
Biasanya beberapa orang dan
instansi-instansi resmi juga memanfaatkan taman wisata ini sebagai tempat rapat
atau bertemu dengan klien. Memang dengan rapat pada tempat yang sejuk dan asri
ini sangat menyenangkan dan hasil rapat dapat maksimal. Pada taman wisata juga
biasanya disediakan aula-aula yang berukuran tidak kecil untuk tempat
acara-acara berkumpul bagi pesta-pesta yang diadakan pada taman wisata. Yang
paling sering dilakukan adalah ketika berkumpul dengan teman-teman lama satu
angkatan atau biasa disebut reuni. Dengan mengadakan reuni biasanya beberapa
orang bingung untuk memilih lokasi yang cocok untuk dilakukannya pertemuan
akbar ini. Tempat yang paling cocok untuk diadakan acara seperti ini adalah
pada tempat taman wisata.
Namun pada taman wisata ini
ditarik biaya untuk operasional taman dan keuntungan pemilik taman. Ketika
menggunakan taman untuk acaraa-acara yang besar, pastinya biaya yang
dikeluarkan pun akan juga cukup besar. Untuk itu perlu desain taman yang
menarik pengunjung. Agar pengunjung tidak merasa rugi setelah membayar dengan
sejumlah biaya yang ditentukan. Malah pengunjung ingin datang kembali ketika
telah mengunjungi taman. Desain yang kurang baik atau tertata bagus sebaiknya
dibenahi.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari dilakukannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1.
Untuk memahami dan
menginterpretasikan fungsi taman wisata beserta komponen – komponene penyusunnya.
2. Mampu
menilai serta memberi masukan terhadap
penyempurnaan dan perbaikan taman wisata yang ada beserta alasan – alasannya,
melalui desain ulang salah satu obyek praktikum taman wisata dari sudut pandang
tertentu.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Untuk mengetahui siapa saja yang akan mengunjungi taman yang kita desain,
sebaiknya sebelumnya telah dilakukannya penelitian terlebih dahulu. Penelitian
dengan menggunakan metode biaya perjalanan individu (Individual Travel Cost
Method) biasanya dilaksanakan melalui survey kuesioner pengunjung mengenai
biaya perjalanan yang harus dikeluarkan ke lokasi wisata, kunjungan ke lokasi
wisata yang lain (substitute sites), dan faktor-faktor sosial ekonomiMetode
ini telah banyak dipakai dalam perkiraan nilai suatu taman rekreasi dengan menggunakan
berbagai variabel (Suparmoko dalam Salma, 2004). Pertama kali dikumpulkan data mengenai
jumlah pengunjung taman, biaya perjalanan yang dikeluarkan, serta faktor-faktor
lain seperti tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan mungkin juga agama dan
kebudayaan serta kelompok etnik dan sebagainya. Data atau informasi tersebut
diperoleh dengan cara mewawancarai para pengunjung taman rekreasi tersebut
mengenai jarak tempuh mereka ke lokasi taman rekreasi tersebut, biaya perjalanan
yang dikeluarkan, lamanya waktu yang digunakan, tujuan perjalanan, tingkat
pendapatan rata-rata, dan faktor sosial ekonomi lainnya.
Selain tempat-empat yang memiliki panorama indah, tempat makan sebagai
penyedia konsumsi selama berlibur perlu disediakan oleh pemilik taman. Pada
masa ini kegiatan pariwisata telah mengalami perubahan bersamaan dengan
perubahan minat dan motivasi wisatawan untuk melakukan perjalanan. Salah satu
jenis wisata yang sekarang sedang mengalami perkembangan pesat adalah wisata kuliner.
Banyak wisatawan yang menyempatkan waktu berburu makanan dan minuman khas
daerah tujuan di sela-sela kegiatannya berwisata (Harsana, 2009)..
Komponen biaya
merupakan komponen yang sangat penting dalam suatu investasi. Pembiayaan ini
bisa dilakukan dengan perhitungan secara detil
atau dengan mengambil perbandingan dari data-data yang telah ada di
Taman Safari. Analisis ini mendapatkan besarnya nilai investasi awal yang
dibutuhkan untuk obyek wisata Taman Safari ini. Sumber dana yang akan digunakan
dalam investasi ini, adalah modal sendiri dan pinjaman dari suatu lembaga
keuangan. Dalam analisis ini struktur perbandingan komponen biaya tersebut
adalah 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Konsekuensi penggunaan modal
pinjaman sebagai salah satu pendanaan dalam berinvestasi akan menyebabkan
komponen biaya tambahan berupa bunga pinjaman. Suku bunga didasarkan atas
perkembangan bunga kredit investasi sebesar 17% (Nadiasa, 2011).
Penataan kawasan merupakan upaya kebijaksanaan pengelolaan dalam rangka
penataan sesuai dengan peruntukannya dari masing-masing areal, sehingga
optimalisasi fungsi kawasan sebagai objek wisata alam dapat terwujud. Sejalan
dengan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwi-sata
Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata
Alam (Tajuddin, 2000).
Perlunya sarana wisata yang beragam sebagai daya tarik baru disertai dengan
peningkatan kebutuhan akan wisata menuntut adanya perluasan area rekreasi di
Kota besar, disertai pula dengan peningkatan kebutuhan fasilitas penunjangnya
seperti sarana akomodasi berupa bentuk wujud fisik hotel yang tidak hanya mampu
memberikan kenyamanan berkunjung tapi juga mampu menyerap pengunjung dari
berbagai fasilitas hotel yang atraktif (Kurniawan, 2009).
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada tanggal 3 April 2012 pukul 14.00 di Taman Wisata Oleng Si
Butong Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember.
3.2
Bahan dan Alat
1. Personal Computer (PC) / Laptop / Notebook
(dengan program windows XP, Vista, Microsoft Office 2003 / 2007, RAM min = 1
GB)
2. Camera
3. CDR / CDRW
4. Printer warna
5. Kertas HVS / Glossy Photo paper
3.3 Cara
Kerja
1. Melakukan studi lapang pada salh satu obyek
taman wisata yang ada di Kabupaten Jember dan Sekitarnya.
2. Mengambil gambar dari beberapa sudut pandang
tertentu “good view”.
3. Menginventarisir semua komponen taman yang
ada kedalam daftar.
4. Menyusun desain taman wisata kedalam bentuk
dua dimensi atau tiga dimensi.
5. Memberikan deskripsi dan saran terhadap
taman wisata yang sudah dikunjungi dengan sistematika ;
a.
Tujuan dan metoda pembuatan
b.
Komponen taman yang ada
c.
Hubungan antar komponen
d.
Konsepsi ruang/zoning/tata letak komponen dan bangunan
e.
Pola sirkulasi
f.
Pola drainase
g.
Sarana utilitas lainnya
6. Hasil diskusi taman wisata yang telah
disusun merupakan bahan diskusi dengan mahasiswa lainnya
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Gambar 1.Desain taman wisata

Gambar 2. Desain taman wisata bagian depan

Gambar 4. Desain taman wisata bagian samping kanan

Gambar 5. Desain taman wisata bagian belakang
Adapun komponen-komponen yang ada
pada taman wisata dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
|
No
|
Nama Komponen Taman
|
Fungsi Komponen
|
Keterangan Lain
|
|
1
|
Pagar taman
|
Sebagai batas view yang diambil menggunakan
kamera
|
Pagar sederhana (terserah)
|
|
2
|
Tempat sampah
|
Tempat pengunjung membuang sampah
|
Tersedia 3 unit menyebar disekitar taman
|
|
3
|
Bangku taman
|
Untuk tempat santai atau beristirahat setelah
bermain di taman
|
Bangku tersebut berbentuk siku-siku dan cocok
ditempatkan di sudut taman dan ada yang memanjang.
|
|
4
|
Ayunan
|
Tempat bermain untuk anak-anak
|
Berada di tengah, karena
merupakan objek yang paling terlihat dari foto yang diambil
|
|
5
|
Bak pasir
|
Tempat bermain untuk anak-anak dan
tempat mendarat ketika seluncur
|
Terbuat dari balok kayu dengan
ukuran yang berbeda-beda dan diatur rapi
|
|
6
|
Papan Seluncur
|
Untuk bermain bagi anak-anak.
|
Pada ujung disediakan bak pasir
untuk keamanan
|
|
7
|
Gazebo
|
untuk tempet bersantai bersama keluarga pengunjung
|
Gazebo ditempatkan di taman belakang untuk tempat
bersantai
|
|
8
|
Jalan setapak
|
Untuk rute berjalan menuju
tempat yang diinginkan
|
Jalan setapak dibuat tidak lurus bertujuan untuk menambah
keindahan taman.
|
|
9
|
Tanaman bagian atas
|
Sengaja dibuat warna merah dan pink untuk
suasana mirip di jepang
|
Pohon-pohon mirip bunga sakura yang gugur pada
musim gugur
|
|
10
|
Rumput tinggi
|
Untuk memperindah taman
|
Terdapat disamping tangga
keatas
|
|
11
|
Pohon palem
|
Untuk pelindung gazebo dari panas langsung dan memperindah
taman
|
Terdapa disekitar gazebo dan mengebar sekitar
taman
|
|
12
|
Pohon Lancip
|
Untuk memperindah taman
|
Pohon lancip berjajar menyerupai pagar diatas
|
|
13
|
Pohon Kelapa
|
Untuk menambah keindahantaman
|
Kelapa mini untuk menghias
kolam
|
|
14
|
Kolam Ikan
|
untuk memperindah dan membuat taman
lebih hidup
|
Berada didepan tempat duduk
agar pengunjung juga dapat memberi makan ikan
|
|
15
|
Tangga
|
Untuk menuju gazebo sebelah atas taman
|
Alat untuk menuju keatas
|
4.2 Pembahasan
Taman wisata merupakan suatu tempat dimana seorang pengunjung dapat
menikmati pelayanan-pelayanan yang disediakan oleh pihak pemilik taman seperti panorama
yang indah, kolam renang untuk berenang, pemandian air hangat untuk berendam,
gazebo dan aula tempat berkumpul, kantin, kamar mandi, vila, hotel dan
sebagainya. Tujuan dari dibuatnya taman wisata ini untuk menarik pengunjung
datang dan memuaskan pengunjung dengan suasana liburan yang menyenangkan.
Komponen-komponen penunjang untuk taman wisata juga saling berkaitan terhadap
konsep yang dibuat.
Desain taman pada tempat yang telah dikunjungi kemarin ( Oleng sibutong) cukuplah baik dengan menggunakan taman-taman
air sebagai alat untuk memperindah panoraa dan menghidupkan suasana. Pada taman
juga dilengkapi dengan kolam renang untuk berolahraga ataupun hanya sekedar
berendam oleh pengunjung. Sepanjang perjalanan masuk dari pintu masuk ditemukan
beberapa patung-patung tanaman dan hewan yang cukup tepat penempatannya. Yang
menarik disana adalah penempatan patung bangau yang berada disekitar kolam ikan
dengan teratai ditengahnya. Dengan adanya patung-patung ini diharapkan pengunjung
dapat menikmati alam buatan yang diletakkan sedemikian rupa sehingga mirip
dengan aslinya dialam terbuka.
Pada taman juga ditemukan mainan-mainan anak akan dan jamur-jamur buatan
untuk bersembunya bagi anak-anak kecil. Hal ini dianggap sangat menyenangkan
bagi anak-anak. Akan tetapi pada sekitar taman banyak sampah-sampah yang
berserakan dan dibuang pada saluran air. Hal ini menunjukkan bahwa tempat
sampah pada sekitar bangunan-bangunan taman. Selain itu pada sekitar taman ada
beberapa komonen yang enempatannya masih belum tepat. Selain itu
tanaman-tanaman yang menghiasi taman banyak yang rusak mungki karena pengunjung
yang merusak atau penjaga taman yang kurang aktif memperbaiki kerusakan taman.
Pengunjung juga dapat menilai penematan yang tepat setiap komponen-komponen
taman akan menentukan keindahan dari taman yang ada.
Untuk gambar yang telah saya ambil menunjukkan bahwa pada sekitar ayunan
yang ada didekat pintu masuk masih terdapat lahan-lahan kosong yang dapat
digunakan untuk memperindah taman. Sehingga pada sebelah kiri dari ayunan
dibuat kolam dengan sekitarnya dikelilingi dengan tanaman kelapa mini yang
kelaanya kalau berbuah juga boleh dimanfaatkan oleh pengunjung. Selain itu,
pada sebelah kanan masih ada sedikit rongga yang bisa ditambah dengan papan
seluncur dan bak pasir. Anak-anak sangat senang bermain seluncur terutama
apabila banyak teman untuk melakukannya.
Kurangnya kesadaran akan kebersihan membuat lunang-lubang saluran air
irigasi banyak ditemukan sampah yang menyumbat aliran air. Untuk itu saya
mendesain 3 buah tempat sampah dengan dilengkapi roda agar pengawas taman dapat
dengan mudah membuang smpah ke enampungan ketika tempat sampah menjadi penuh.
Tempat sampah disini sengaja dibuat dengan warna mencolok (kuning) agar
pengunjung dapat melihat dengan jelas warna ngejreng dari tempat sampah,
sehingga pengunjung dapat membuang sampah pada tempatnya.
Pada bagian atas setelah melalui tangga ditemukan gazebo rusak dengan
tanaman-tanaman dedaunan yang polos dan monoton. Tanaman daun-daunan ini dapat
diganti dengan tanaman cemara yang telah dihias sedemikian rupa hingga
membentuk kerucut dan beralur baik. Tanaman cemara uatan ini disejajarkan
beberapa tanaman sehingga dari bawah terlihat formal dan terlihat elegan.
Dibalik cemara-cemara indah ini terdapat gazebo-gazebo dengan berbagai ukuran
yang menyesuaikan pengunjung yang datang. Ada yang besar dan kecih untuk 5-6
orang. Didepa gazebo-gazebo ini ditanami dengan pohon-pohon berdaun merah dan
pink. Pohon-pohon ini sengaja ditana untuk mendaatkan suasana seperti halnya
bunga sakura di Jepang. Komponen-komponen
taman yang ada tersebut diharapkan dapat membuat pengunjung betah dan datang
kembali dilain waktu.:
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan
dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Setiap komponen yang
ada pada taman wisata memiliki fungsi berbeda-beda yang saling berhubungan satu
dengan lainnya hingga menjadi taman sesuai dengan konsep dan tujuan pembangunan
taman.
2.
Pada taman wisata Oleng
Si Butong memiliki beberapa kekurangan pada penempatan, perawatan, dan
kelengkapan komponen, sehingga perlu ada tambahan untuk memperbaikinya.
1.2 Saran
Adapun
saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Untuk menyiasati hujan
sebaiknya praktikum dilakukan pada saat pagi hari, walaupun tidak menggunakan
kelas toh sama saja gak semua praktikan dapat mempraktekkan langsung saat
praktikum.
2.
Sebaiknya format
laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan di laboratorium eperti
biasanya, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa,
hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.
LAMPIRAN

Gambar sketsa bangunan taman wisata

Gambar sketsa taman wisata
DAFTAR PUSTAKA
Harsan, M. 2009. Wisata Kuliner Di Yogyakarta (Studi Kasus
Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Produk Dan Penyajian Makanan Di Taman
Kuliner Condongcatur Dan Sentra Gudeg Wijilan). Jurnal Nasional Pariwisata. Vol.3, No.1:34-39
Kurniawan, M. E. Hotel Resort Di Wisata Pantai Alam Indah. Skripsi S1
Universitas Gunadarma.
Nadiasa, M., dkk. 2011. Evaluasi Investasi Pembangunan Taman Safari Di
Kabupaten Gianyar. Jurnal Ilmiah Teknik
Sipil. Vol.15, No.1:1-8
Salma, I. A., dan Indah, S. 2004. Analisis Permintaan Objek Wisata Alam
Curug Sewu, Kabupaten Kendal Dengan Pendekatan Travel Cost. Jurnal Dinamika Pembangunan. Vol
(1).No.2:153-165
Tadjudin, D. 2000. Manajemen
Kolaborasi. Penerbit Pustaka Latin, Bogor.
Acara 3
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota
merupakan suatu tempat berkumpulnya semua orang untuk tempat hidup, bermukim,
dan beraktivitas sehari-hari. Kota merupakan tempat yang sangat ramai
dibandingkan daerah-daerah pinggir yang merupakan bagian deasa dari suatu
kabupaten. Biasanya kota terletak pada tengah kabupaten. Pada kota terdapat
tempat adanya instansi-instansi public milik negara yang mengurus semua
administrasi yang berhubungan dengan daerah setempat. Sebagai daerah pusat,
banyak penduduk-penduduk desa yang berdatangan ke kota untuk mengadu nasib.
Mereka menganggap bahwa dengan datang ke kota meraka akan mendapat penghasilan
yang lebih besar dibandingkan dengan pekerjaan yang ada di desa. Penduduk kota
akan semakin banyak dan penuh.
Selain itu sebagai pusat
pemerintahan daerah, banyak yang berpikiran bahwa banyak orang yang akan datang
untuk mengurus administrasi-administrasi di kota ini. Dengan memiliki hunian
berupa rumah tempat tinggal yang tetap dikota, untuk mengurus administrasi ini
dinggap lebih dekat. Akibatnya, perkembangan populasi penduduk di setiap daerah
tidak seimbang. Di daerah kota perkembangan populasi sangat pesat, sedangkan
pada daerah-daerah desa perkembangan populasi penduduknya sangat lambat. Bahkan
jumlah penduduk terkesan konstan atau tidak ada perkembangan sama sekali.
Karena tingkat kelahiran dari penduduk diimbangi dengan penduduk yang bermigrasi
ke kota untuk menguji nasib.
Terdapat berbagai macam
aktifitas yang dilakukan oleh berbagai macam kalangan penduduk di kota.
Aktifitas-aktifitas ini kebanyakan menjenuhkan. Bagi orang kantoran dan yang
berwirausaha dituntut untuk melakukan hal yang sama secara terus menerus dan
juga produksi yang terus bertambah. Tentunya yang mereka lakukan ini sangatlah
menjenuhkan. Telah diketahui bahwa hal monoton ini sangat membuat orang yang
melakukannya mudah stres. Orang yang stres sangat mudah marah dan memiliki
pribadi yang kasar. Apabila hal ini dibiarkan maka banyak penduduk kota yang
berkelakuan buruk.
Untuk itu perlu adanya
suatu hiburan-hiburan bagi penghuni pemukiman-pemukiman daerah kota untuk
menghilangkan sters sejenak yang disebabkan oleh tuntutan pekerjaan. Perlu
adanya taman-taman kota atau hutan kota yang berada ditengah kota untuk sebagai
hiburan semua kalangan penduduk kota secara umum. Bagi anak-anak, taman kota
ini dapat menjadi taman bermain yang dapat menjadi selingan dari belajar
didalam kelas yang sangat menjenuhkan. Selain itu, taman kota juga dapat
berfungsi positif pada aspek lingkungan khususnya disekitar daerah kota itu
sendiri.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari dilakukannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memahami dan menginterpretasikan hutan / taman kota sesuai fungsi dan tujuan
beserta komponen-komponen penyusunnya.
2. Mampu
menilai dan mensintesis serta memberi masukan terhadap penyempurnaan dan
perbaikan hutan kota berdasarkan fungsi yang sesuai dengan tipe dan bentuk
beserta argumentasi pemasangan komponen penyusunnya melalui desain ulang sakah
satu objek hutan/taman kota dari sudut pandang masing-masing
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kota adalah merupakan wujud fisik yang dihasilkan oleh
manusia dari waktu ke waktu yang bertungsi untuk mewadahi aktifitas hidup
masyarakat kota yang kompleks dan luas. Oleh karena itu pertumbuhan fisik kota
sering menimbulkan permasalan bagi lingkungan perkotaan maupun sosial
masyarakat kota. Salah satu kebutuhan kota adalah tersedianya ruang-ruang
terbuka untuk mewadahi kebutuhanan masyarakat dalam melakukan aktifitas
sekaligus untuk mengendalikan kenyamanan iklim mikro dan keserasian estetikanya
(Atmojo, 2007).
Tumbuh-tumbuhan
selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang
hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu,
serangga. Burung sebagai komponen ekosistem mempunyai peranan penting,
diantaranya untuk mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan
pemencaran biji. Hampir pada setiap bentuk kehidupan terkait erat dengan burung,
sehingga burung mudah dijumpai. Dengan kondisi tersebut diduga burung dapat
dijadikan sebagai indikator lingkungan, karena apabila terjadi pencemaran
lingkungan, burung merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran.
Burung berperanan dalam rekreasi alam, adanya taman burung selalu dikunjungi
orang, untuk menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan
sekarang hampir di setiap rumah orang memelihara burung. Burung mempunyai nilai
pendidikan dan penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan
memberikan suatu kenikmatan tersendiri. Kebiasaan burung-burung beranekaragam,
ada burung yang mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah
tajuk. Ini menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis,
berlapis-lapis dan berstrata akan memikat banyak burung. Menurut Tilaar (1994), burung lebih banyak dijumpai baik jenis
maupun jumlahnya pada hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif
(berbunga, berbuah dan berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak.
Kehadiran burung pada hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah
tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-buahan
(tanaman produktif). Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang
menghasilkan bunga, buah, biji aroma, sehingga memberikan kesempatan lebih
besar kepada burung (herbivor) yang menyukainya untuk datang, mencari makan,
bercengkrama atau bersarang.
Hutan Kota dapat memberikan
kota yang nyaman sehat dan indah (estetis). Kita sangat membutuhkan hutan kota,
untuk perlindungan dari berbagai masalah lingkungan perkotaan. Hutan kota
mempunyai banyak fungsi (kegunaan dan manfaat). Hal ini tidak terlepas dari
peranan tumbuh-tumbuhan di alam. Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam
ekosistem, mempunyai berbagai macam kegiatan metabulisme untuk ia hidup, tumbuh
dan berkembang. Kegiatan metabulisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah memberikan
keuntungan dalam kehidupan kita. Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup
tanpa tumbuh-tumbuhan (Irwan, 2007).
Penataan kawasan merupakan upaya kebijaksanaan pengelolaan dalam rangka
penataan sesuai dengan peruntukannya dari masing-masing areal, sehingga
optimalisasi fungsi kawasan sebagai objek wisata alam dapat terwujud. Sejalan
dengan Peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1994 tentang Pengusahaan Pariwi-sata
Alam di Zona Pemanfaatan Taman Nasional, Taman Hutan Raya, dan Taman Wisata
Alam (Tajuddin, 2000).
Perlunya sarana wisata yang beragam sebagai daya tarik baru disertai dengan
peningkatan kebutuhan akan wisata menuntut adanya perluasan area rekreasi di
Kota besar, disertai pula dengan peningkatan kebutuhan fasilitas penunjangnya
seperti sarana akomodasi berupa bentuk wujud fisik hotel yang tidak hanya mampu
memberikan kenyamanan berkunjung tapi juga mampu menyerap pengunjung dari
berbagai fasilitas hotel yang atraktif (Kurniawan, 2009).
hutan kota tersebut memiliki
manfaat untuk menjaga kelestarian, keserasian dan keseimbangan ekosistem
perkotaan meliputi unsur lingkungan, sosial dan budaya. Selain itu, hutan kota juga berfungsi mengurangi peningkatan
suhu udara, mengurangi pencemaran udara, mencegah terjadinya penurunan air
tanah, mencegah terjadinya banjir dan lainnya (Syafputri, 2012).
III.
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tempat dan Waktu
Praktikum
Pertamanan dilaksanakan di Alun – alun
Kabupaten Jember, Praktikum
dilaksanakan pada hari Sabtu
tanggal 10 April 2012 pukul 14.00-15.30.
3.2
Bahan dan Alat
1. Personal Computer (PC) / Laptop / Notebook
(dengan program windows XP, Vista, Microsoft Office 2003 / 2007, RAM min = 1
GB)
2. Camera
3. CDR / CDRW
4. Printer warna
5. Kertas HVS / Glossy Photo paper
3.3 Cara
Kerja
1. Melakukan studi lapang pada salh satu obyek
taman wisata yang ada di Kabupaten Jember dan Sekitarnya.
2. Mengambil gambar dari beberapa sudut pandang
tertentu “good view”.
3. Menginventarisir semua komponen taman yang
ada kedalam daftar.
4. Menyusun desain taman wisata kedalam bentuk
dua dimensi atau tiga dimensi.
5. Memberikan deskripsi dan saran terhadap
taman wisata yang sudah dikunjungi dengan sistematika ;
a.
Tujuan dan metoda pembuatan
b.
Komponen taman yang ada
c.
Hubungan antar komponen
d.
Konsepsi ruang/zoning/tata letak komponen dan bangunan
e.
Pola sirkulasi
f.
Pola drainase
g.
Sarana utilitas lainnya
6. Hasil diskusi taman wisata yang telah
disusun merupakan bahan diskusi dengan mahasiswa lainnya.
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil

Gambar 1.Desain taman kota

Gambar 2. Desain taman kota bagian belakang

Gambar 4. Desain taman kota bagian samping kanan

Gambar 5. Desain taman wisata bagian depan
Adapun komponen-komponen yang ada
pada taman wisata dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
|
No
|
Nama Komponen Taman
|
Fungsi Komponen
|
Keterangan Lain
|
|
1
|
Pathway
|
Sebagai pendukung konsep sebagai taman lalulintas
bagi anak-anak
|
Dengan jalur panjang dan mengelilingi taman dengan
berbagai view
|
|
2
|
Pembatas jalan pathway
|
Sebagai pembatas jalan
|
Terbuat dari balok kayu yang beraneka ragam volume
dan ditata sedemikian rupa
|
|
3
|
Pagar taman
|
Sebagai batas view yang diambil menggunakan kamera
|
Pagar sederhana hanya bagian belakang dan samping
|
|
4
|
Tempat sampah
|
Tempat pengunjung membuang sampah
|
Tersedia didekat bangku-bangku taman.
|
|
5
|
Bangku taman dengan meja payung
|
Untuk bersantai ketika panas ataupun rindang
|
Terdapat pada bagian luar taman
|
|
6
|
Bangku
taman
|
Untuk
tempat santai atau beristirahat setelah bermain di taman
|
Bangku
berbentuk siku-siku dan persegi mengelilingi batang suatu
pohon
|
|
7
|
Ayunan dan papan seluncur
|
Tempat
bermain untuk anak-anak
|
Berada di tengah, karena merupakan objek yang
paling terlihat dari foto yang diambil
|
|
8
|
Bak
pasir
|
Tempat
bermain untuk anak-anak dan tempat mendarat ketika seluncur
|
Terbuat dari balok kayu dengan bentuk persegi
panjang
|
|
9
|
Gazebo
|
untuk
tempat bersantai bagi pengunjung dengan jumlah
yang banyak
|
Gazebo
hanya terdapat satu unit dengan ukuran besar
|
|
10
|
Jalan
setapak
|
Untuk
rute berjalan menuju tempat yang diinginkan
|
Jalan
setapak dibuat tidak lurus bertujuan untuk menambah keindahan
taman
|
|
11
|
Pohon cemara hias
|
Untuk memperindah taman pada bagian depan
|
Mengelilingi taman kota pada bagian luar taman
|
|
12
|
Tanaman Pagar
|
Bertindak sebagai pagar taman dan memerindah taman
dari bagian depan
|
Terdiri dari 3 jenis bunga yang indah
|
|
13
|
Pohon palem
|
Untuk memperindah taman
|
Pada bagian sebelah kanan taman
|
|
14
|
3 pohon besar
|
Untuk melindungi bangku taman dan pengunjung dari
terik matahari
|
Sampel pada foto taman yang diambil
|
|
15
|
1 pohon utama
|
Pohon tua sebagai pelindung pengunjung dari panas
|
Pohon paling besar yang ada di taman
|
|
16
|
Bunga Matahari
|
Untuk mengisi lahan kosong bagian tengah
|
Terdapat beberapa bunga pada taman
|
|
17
|
Taman bunga berwarna biru muda
|
Untuk memperindah taman dengan bertuliskan kata
“Erwin”
|
Terdapat pada bukit taman bagian belakang
|
|
18
|
Taman bunga berwarna biru tua
|
Untuk memperindah bundaran pathway
|
Terdapat pada spot tengah taman
|
|
19
|
Pohon Kelapa kecil
|
Untuk
menambah keindahan kolam
|
Kelapa mini untuk menghias kolam
|
|
20
|
Kolam Ikan
|
untuk
memperindah dan membuat taman lebih hidup
|
Berada di tengah dan bagian atasnya dilewati
pathway
|
|
21
|
Jembatan
|
Untuk meneruskan jalur pathway melewati kolam ikan
|
Terbuat dari kayu
|
|
22
|
Tempat parkir
|
Untuk tempat parkir pengunjung taman
|
Terdapat pada bagian samping taman
|
4.2 Pembahasan
Hutan kota sangat bermanfaat bagi para penduduk penghuni suatu kota dan
daerah-daerah dekat kota tersebut. Pada dasarnya fungsi hutan kota meliputi
aspek estetika atau keindahan dan juga aspek environtment atau lingkungan.
Sebagai aspek keindahan, hutan kota menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi
pemilik dan penghuni kota bahwa didalam kota mereka terdapat suatu taman yang
indah. Hutan kota juga dapat memperindah tatanan kota yang cenderung ramai dan
berdebu menjadi hijau, rindang dan asri. Bagi pengunjung, hutan kota atau taman
kota dapat relaksasi dengan suasana yang sejuk yang akan menenangkan pikiran.
Semua pengunjung yang penat erhadap tuntutan hidup, dapat menjadi segar kembali
dengan setelah mengunjungi suatu hutan kota.
Fungsi lingkungan dari hutan kota sangatlah banyak. Hutan kota dapat
menjadi tempat sumber plasma nutfah lokal yang akan masih dapat hidup dan
berkembang untuk jaman yang akan datang. Dengan adanya plasma nutfah berupa
flora-flora yang bervariasi, hutan kota akan menjadi satu-satunya tempat bagi
binatang seperti burung-burung untuk hidup. Sehingga pada suatu tempat yaitu
taman kota atau hutan kota akan menjadi satu-satunya tempat bagi flora-dan
fauna sekitar kota untuk tempat tinggal. Walaupun flora dan fauna ini terbatas,
tetapi dengan adanya hutan kota setidaknya sudah dapat melindungi beberapa tanaman
dan hewan agar dapat hidup dengan bebas dilingkungan perkotaan yang padat.
Pengunjung hutan kota akan menjadi nyaman dengan adanya komponen-komonen
taman buatan maupun alami yang disediakan pada hutan kota. Pengunjung akan
merasakan dengan mudah bernafas serta sejuk karena pohon-pohon yang memproduksi
oksigen dalam jumlah yang takterbatas. Selain itu pohon-pohon ini merupakan
penyeimbang alam dengan kemampuannya yang dapat menyerap polutan-polutan yang
dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan yang digunakan oleh penduduk dalam
kehidupan sehari-hari. Debu-debu dan gas-gas reduksi dari seluruh luasan kota
akan terhisap oleh tanaman-tanaman hutan kota. Dengan adanya hutan kota, akan
menghindarkan penduduk kota dari peristiwa alam seperti, erosi, banjir, dan
abrasi yang mungkin terjadi.
Dari sudut pandang melalui foto yang diabil dilapang, yaitu pada bagian
sebelah selatan pojok timur dari taman kota “Alun-alun Jember”. Terdapat suatu
pemandangan yang kurang menarik. Yaitu adanya rongga atau ruang kosong berupa
lahan yang cukup luas dan tidak dipergunakan secara maksimal. Pada objek yang
diambil hanya terdapat 3 buah pohon tanpa hiasan sama sekali. Selain itu pada lapangan-ruang
kosong tersebut tergenang dengan air hijan yang menandakan tidak adanya irigasi
yang baik. Untuk itu perlu dibuat kontur-kontur tanah yang berbeda dengan
meninggikan beberapa bagian tanah yang ada.
Konsep taman yang dibuat ini adalah dengan membuat taman lalulintas bagi
anak-anak. Taman kota merupakan tempat bermain bagi anak-anak taman kanak-kanak
atau TK. Dengan adanya taman lalulintas ini anak-anak akan mengerti tentang
lalulintas sejak dini. Pada taman dbuat pathway dengan terdapat 3 jalur yang
berbeda dan ketiganya dapat bertemu pada pertigaan-pertigaan taman sehingga
saling bersangkutan satu sama lainnya.
Jalur dimulai dari pohon utama sebagai poros utama bertemunya jalan-jalan
pathway yang ada. Pada jalur yang satu, tepatnya jalur paling depan dari taman
menuju bagian pohon-pohonan yang rindang. Jalur pathway melingkari pohon-pohon
besar yang sangat rindang bagi pengunjung. Pada pohon yang rindang ini terdapat
tempatduduk yang mengelilingi pohon degan bentuk persegi. Tempat duduk ini
merupakan penyatuan dari 2 buah tempat duduk siku yang digabung hingga
membentuk persegi/kotak. Dibatang pohon juga terdapat balok kayu persegi yang
berfungsi sebagai tempat bersandar bagi pengunjung yang duduk di bawah pohon.
Pada pathway akan terdapat tanda hitam putih yang menyerupai zebra cross yang
menandakan banyak orang yang akan menyebrang untuk beristirahat pada tempat
duduk yang tersedia pada bagian bawah pohon.
Pada bundaran sebelum pohon-pohon rindang terdapat jalur yang membelok ke
kanan yang merupakan jalur yang kedua. Jalur tersebut menuju kebukit dengan
pada tengah-tengah bukit terdapat jembatan yang dibawahnya kolam ikan yang
indah. Pada ujung jembatan terdapat bunga mawar merah sebagai bingkai pintu
keluar dari jembatan. Kolam ikan dilengkapi dengan pohon-pohon kelapa kecil
yang berukuran mini melingkar pada bagian bawah dari kolam. Sedangkan didalam
kolam terdapat tanaman-tanaman air yang berua tanaman hias berukuran besar
maupun tanaman hias yang berukuran kecil. Pada bagian kiri didapatkan bunga
matahari yang terkesan tersenyum pada pengunjung ketika pagi hari.
Sedangkan jalur ketiga merupakan jalur satu arah yang menuju papan seluncur
bagi anak-anak. Pada papan seluncur dilengkapi dengan pasir peredam ketika
meluncur kebawah. Samping papan seluncur juga terdapat ayunan bagi anak-anak
ketika bermain di taman. Selanjutnya terdapat bukit bunga dengan bunga-bunga
yang rapat dan berwarna biru muda. Bunga-bunga ini tumbuh pada seluruh bagian
bukit. Pada tengah-tengah dari rangkaian bunga-bunga yang lebat ini terdapat
bunga kuning yang membentuk tulisan “Erwin” yang merupakan orang yang mendesain
taman tersebut. Dilanjutkan akan turun menuju lembah yang sebelah kiri jalan
terdapat kolam ikan beserta dengan jempatannya. Pada ujung jalan terdapat gazebo dengan ukuran yang
sangat besar yang mampu menampung banyak pengunjung dalam satuan luas gazebo.
Gazebo disini sengaja tidak diberi padar maupun pintu agar pengunjung dapat
lebih bebas untuk duduk memilih pemandangan yang akan dilihatnya. Bila
diteruskan akan melihat bukit dengan pohon hias yang didepannya merupakan
pertemuan dari ketiga jalur yang berbeda karakteristik tersebut.
Bagian luar taman tertutupi oleh bunga-bunga pagar dengan 3 jenis bunga
yang berbeda. Bunga-bunga pagar ini diatur dengan jarak tanam yang sama dan
selisih atau jarak yang sama pula pada lebar tanaman. Bagian teras taman terdapat
jogging track dengan tempat peristirahatan yang berupa tempat duduk beserta
bangku dan payung. Bagia tengah jogging track juga terdapat tanaman emara hias
dengan jarak antar tanaman yang diatur rapi dan sama satu sama lainnya. Pada
bagian samping juga terdapat temat parkir yang merupakan tempat parkirnya
kendaraan-kendaraan bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan
dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Hutan kota merupakan
penyeimbang keadaan lingkungan kota dan masuk unsur estetika bagi pengaturan
wilayah kota.
2.
Alun-alun kota Jember
pengaturan taman kotanya cukup baik, naun ada beberapa sudut pandang yang
terkesan kurang menarik.
3.
Pengaturan taman kota atau
hutan kota sebaiknya terkonsep sesuai dengan fungsi, tipe dan bentuk yang
dibutuhkan oleh penduduk sekitar kota.
1.2 Saran
Adapun
saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Hutan kota atau taman
kota untuk tiap wilayah kota sebaiknya lebih dari satu, karena keseimbangan
alam sangat mempengaruhi keadaan lingkungan kota.
2.
Sebaiknya format
laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan di laboratorium eperti
biasanya, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa,
hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo, S.W. 2007. Menciptakan
Taman Kota Berseri. Solo: Solo Pos
Irwan, Z.D. 2007. Fungsi
Taman Hutan Kota. Artikel Pendidikan Network
Kurniawan, M. E. 2009. Hotel Resort Di Wisata Pantai Alam Indah. Skripsi S1 Universitas Gunadarma.
Syafputri Ela. 2012. Bangka Barat
Bangun Hutan Kota 10 hektar. . http://www.antaranews.com/warta-bumi/bangka-barat
Tilaar, T.A.M. 2007.
Studi Persepsi Masyarakat Tentang Taman Kota. Jurnal Agroland (14)
1:38-44
Tadjudin, D. 2000. Manajemen Kolaborasi. Penerbit Pustaka
Latin, Bogor.
Acara 4
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Universitas
merupakan suatu perguruan tinggi yang memiliki tridharma yang salah satunya
mengacu pada pengetahuan atau pendidikan. Selama proses menuntut ilmu di dalam
kampus, setiap mahasiswa pastinya memiliki keinginan untuk mendapatkan suasana
yang sejuk rindang dan banyak oksigen tercukupi didalamnya. Kondisi lingkungan
kampus sebagai tempat belajar ini mempengaruhi mahasiswa untuk belajar di
sekitar kampus. Apabila keadaamlingkungan kampus sangat baik, maka mahasiswa
akan betah tinggal untuk seharian didalam kampus dengan tujuan belajar dan
menuntut imu. Namun, apabila banyak lingkungan yang rusak, kampus menjadi
panas, banyak mahasiswa yang malas untuk berangkat ke kampus untuk belajar.
Akibatnya, para mahasiswa banyakyang curang untuk titip absen (TA) pada matakuliah
yang diperkuliahkan. Selain itu, keadaan lingkungan kampus yang buruk
mengakibatkan kampus menjadi kurang enak dipandang mata. Tanaman-tanaman pada
sekitar kampus tidak dirawat atau bahkan ditebang.kampus yang dulunya berwarna
hijau dengan banyaknya tanaman-tanaman pelindung gedung perkuliahan kini
menghilang.
Proses belajar mengajar
yang sedang berlangsung dikelas lebih terasa asik bila ingkungan sekitar cukup
baik, akan menjadi maksimal. Biasanya dalam proses belajar engajar dikelas akan
diadakan diskusi-diskusi kelompok untuk membahas suatu permasalahan yang sulit,
dengan adanya lingkungan yang segar, maka mahasiswa dapat mendapatkan ide-ide
yang cemerlang. Selain itu, pada saat adanya debat panas antara mahasiswa
dengan dosen , atau mahasiswa satu dengan mahasiswa yang lain tidak akan timbul
emosi sesaat. Karena suasana kelas yang sejuk akan menyejukkan semua hati yang
telah panas
Taman kampus disini dibuat untuk memperbaiki
dari keadaan lingkungan khususnya untuk sekitar kampus Jniversitas Jember. Taman
mencerminkan energi alam. Energi adalah sumber kehidupan. Oleh sebab itu
kehadiran taman dapat memberikan energi sumber kehidupan bagi penghuni suatu
ruang. Sebagai perluasan ruang dengan alam, sebagian fungsi-fungsi ruang mulai
ditarik keluar mendekati alam. Begitu juga dengan taman kampus yang dinilai
sangat penting keberadaanya dalam lingkungan kampus. Hal ini dikorelasikan
dengan kebutuhan mahasiswa akan tempat dimana untuk menghilangkan kejenuhan
akibat pembelajaran yang sudah menjadi kewajiban. Dengan adanya taman-taman
kampus yang telah disusun menjadi baik akan bermanfaat bagi mahasiswa untuk
menghilangkan stres dan juga tempat bercanda ria dengan mahasiswa yang lain.
1.2 Tujuan
Tujuan
dari dilakukannya praktikum kali ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk memahami manfaat dalam menunjang
proses belajar mengajar dan mampu membuat desain bagian dari taman kampus
beserta komponen-komponen penyusunnya.
2. Mahasiswa diharapkan mampu mengaplikasikan
disain yang telah dibuatnya kedalam lokasi kampus.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Kampus adalah tempat kaderisasi calon-calon pemimpin
bangsa dimasa depan.Sudah sering disebutkan bahwa kampus adalah miniatur
masyarakat dan itu memang tepat.Di kampus berbagai orang dengan berbagai latar
belakang,ras,agama,pemikiran,ideologi dan kepentingan berkumpul dalam sebuah
sistem.Tak ubahnya dalam sebuah masyarakat.Walapun memang tingkat
kompleksitasnya tidak setinggi di masyarakat.Cerminan masyarakat di masa yang
akan datang bisa dilihat dari kondisi kampus. Sementara kampus sebagai tempat
pengkaderan pemimpin masa depan bangsa memiliki arti bahwa kampus adalah sebuah
tempat dimana input masyarakat yang masuk dibentuk oleh atmosfer dan dinamika
sistem kampus sehingga ketika lulus ia telah terwarnai dan kelak akan mewarnai
kehidupan masyarakat.Melihat angka kuliah di Indonesia yang cukup rendah yaitu
hanya sekitar 18 persen ini menunjukkan bahwa hanya segelintir orang saja yang
bisa mengecapi nikmatnya berkuliah dan dari segelintir orang inilah nantinya
diharapkan terlahir para pengisi pos-pos strategis yang akan berperan dalam
pembangunan bangsa,baik itu dalam bidang politik, intelektual, ekonomi maupun
sosial dan budaya.Kader-kader kampus yang sedikit ini memiliki kapasitas
intelektual yang lebih sehingga mereka berhak mengisi fungsi-fungsi
kepemimpinan di masyarakat di berbagai bidang.
Tumbuh-tumbuhan
selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga dapat menciptakan ruang
hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu,
serangga. Burung sebagai komponen ekosistem mempunyai peranan penting,
diantaranya untuk mengontrol populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan
pemencaran biji. Hampir pada setiap bentuk kehidupan terkait erat dengan
burung, sehingga burung mudah dijumpai. Dengan kondisi tersebut diduga burung
dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan, karena apabila terjadi pencemaran
lingkungan, burung merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran.
Burung berperanan dalam rekreasi alam, adanya taman burung selalu dikunjungi
orang, untuk menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan
sekarang hampir di setiap rumah orang memelihara burung. Burung mempunyai nilai
pendidikan dan penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan
memberikan suatu kenikmatan tersendiri. Kebiasaan burung-burung beranekaragam,
ada burung yang mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah
tajuk. Ini menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis,
berlapis-lapis dan berstrata akan memikat banyak burung. Menurut Tilaar (1994), burung lebih banyak dijumpai baik jenis
maupun jumlahnya pada hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif
(berbunga, berbuah dan berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak.
Kehadiran burung pada hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah
tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-buahan
(tanaman produktif). Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang
menghasilkan bunga, buah, biji aroma, sehingga memberikan kesempatan lebih
besar kepada burung (herbivor) yang menyukainya untuk datang, mencari makan,
bercengkrama atau bersarang.
Taman kampus yang baik,
hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan mempertimbangkan
fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung kelestarian
lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman bagi
penggunanya. Merencanakan taman kampus yang praktis dan efisien dengan lima
tahapan, yaitu persiapan, pengumpulan data, analisis, sintesis, dan
perencanaan. Tahapan-tahapan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya
kegagalan dalam proses pembuatan taman serta ketidak nyamanan pengguna
(Hariyanto, 1992).
Dalam wilayah kampus,
kehadiran taman di lingkungan kampus merupakan kebutuhan tersendiri dalam
menunjang proses belajar mengajar. Nuansa hijau serta alam yang konon dapat
meningkatkan konsentrasi belajar, juga menjadi alasan betapa pentingnya
kehadiran sebuah taman di kampus. Selain itu, ancaman krisis lingkungan global,
menipisnya lapisan ozon, serta semakin maraknya polusi udara, memaksa kita,
para generasi muda, untuk berpikir kreatif dalam mencapai titik keseimbangan
lingkungan hidup. Dengan semakin kita menggalakan penghijauan tersebut, akan
kecil kemungkinan terjadi hal tersebut (Yustina, 1994).
Terdapat banyak sekali
pilihan tanaman yang bisa ditanam di sebuah taman kampus, yaitu dapat menanam
bunga agar taman penuh dengan warna dan indah. Selain itu juga dapat menanam
dengan tanaman buah dan sayur seperti selada, tomat, wortel, mentimun, dan
apotik hidup atau pepohonan agar taman terasa rindang. Yang harus
dipertimbangkan lagi adalah menanam
tanaman yang akan tumbuh dengan cepat dan mudah, seperti bunga matahari,
labu, kacang-kacangan atau umbi. Namun pertimbangkan juga, apakah tanaman yang
akan ditanam tumbuh dengan baik di iklim di daerah tanaman tersebut ditanam (Ariz,
2009).
III.
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
Merancang disain dan aplikasi taman kampus ini dilaksanakan pada tanggal 17
April 2012 pukul 14.00 di depan gedung Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian
Universitas Jember.
3.2
Bahan dan Alat
1. Personal Computer (PC) / Laptop / Notebook
(dengan program windows XP, Vista, Microsoft Office 2003 / 2007, RAM min = 1
GB)
2. Camera
3. CDR / CDRW
4. Printer warna
5. Kertas HVS / Glossy Photo paper
6. Peralatan lapangan
7. Komponen taman
3.3 Cara
Kerja
1. Menginventarisir semua komponen taman kampus
yang ada kedalam tabel
2. Berikan komentar dan saran terhadap taman
kampus ayng saudara lihat
3. Membuat skema taman kampus kedalam bentuk
dua dimensi atau tiga dimensi sesuai lokasi yang sudah ditentukan, tanpa
mengurangi dan membuang komponen taman yang sudah ada.
4. Apliaksikan disain taman tersebut pada rencana tapak yang sudah
ditentukan
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Gambar 1. Foto taman kampus sebenarnya
Gambar 1.Desain taman kampus
Gambar 2. Desain taman kampus tampak depan
Gambar 5. Desain taman kampus tampak samping
Adapun komponen-komponen yang ada
pada taman kampus tempat parkir dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut :
|
No
|
Nama Komponen Taman
|
Fungsi Komponen
|
Keterangan Lain
|
|
1
|
Mobil
|
Penanda tempat parkir / tempat diletakkannya
mobil.
|
Dibuat berbagai macam mobil dapat parkir di tempat
yang didesain
|
|
2
|
Paving tengah
|
Sebagai jalan dan area untuk mobil dapat berputar
|
Dibuat luas untuk memudahkan pengendara yang akan
parkir
|
|
3
|
Paving tempat parkir
|
Penanda dimana mobil dapat diparkir
|
Dibuat dengan sudut 45o agar pengemudi
dapat parkir dengan mudah
|
|
4
|
Pembatas parkir
|
Untuk menandakan batas parkir dari mobil agar
tidak kluar dari track
|
Terbuat dari balok kayu atau semen yang disusun
rapi
|
|
5
|
Pohon Besar
|
Melengkapi desain pada sekitar tempat parkir
|
Terletak dipojok, dekat ruang 10
|
|
6
|
2 pohon sedang
|
Untuk melindungi mobil dari terik matahari
|
Di tanam mulai dari bibit, sehingga membutuhkan
waktu untuk mencapai ketinggian maksimal
|
|
7
|
Palem kecil
|
Untuk memperindah tempat parkir
|
Terletak pada tiap bagian kanan dan kiri tiap
tempat parkir
|
|
8
|
Tanaman kecil
|
Untuk batas pagar tiap tempat parkir dan sekaligus
untuk memperindah parkiran
|
Dapat terbuat dari lidah buaya, lidah mertua, atau
tanaman yang dapat dilakukan stek daun.
|
|
9
|
Bangunan utama
|
Ruang perkuliahan sebagai tempat proses belajar
dan mengajar antara mahasiswa dan dosen
|
Dilengkapi dengan eras untuk tempat berjalan
|
|
10
|
Pohon hias dibagian pojok
|
Untuk memperindah tempat parkir
|
Tanah dibuat berkontur tinggi untuk memperindah
pohon
|
|
11
|
Tanaman hias
|
Untuk memperindah taman
|
Terdapat 2 unit disebelah parkiran
|
|
12
|
Jalan masuk (aspal)
|
Jalan yang menghubungkan antara parkiran dengan
pintu masuk dari Fakultas Pertanian
|
Berada pada bagian timur dari parkiran
|
|
13
|
Gazebo
|
Untuk tempat berkumpul mahasiswa dan sudah
terdapat pada foto
|
Terdapat 1 buah didepan gedung agronomi
|
4.2 Pembahasan
Taman kampus yang dibuat merupakan taman kampus pada bagian belakang dari
fakultas pertanian yaitu tepatnya didepan gedung agronomi. Desin yng diuat
merupakan tempat parkir moibil yang ada pada bagian belakang dari ruang 7, 8
dan 9. Pada bagian itu parkiram mobil masih dalam bentuk gersang dan panas.
Tidak ada satu pun tanaman yang menutupi mobil dari terik mathari. Taman dibuat
atau didesain untuk membuat tempat parkir lebih sejuk dan memiliki unsur
estetika lebih. Tempat parkir dibuat menjadi 45 derajat dari jalan tau lapangan
tengah yang sebelumnya 90 derajat. Desain taman yang baik akan membuat tempat
parkir lebih baik dan nyaman bagi kendaraan yang diparkirnya.
Komponen yang ada pada desain taman kampus ini berfariasi.
Komponen-komponen tersebut dimulai dari mobil yang ada pada desain. Mobil
disini berfungsi sebagai penanda bahwa pada tempat tersebut merupakan tempat
deletakkanny mobil bagi penggunanya. Paving dibuat dengan terdapat pada dua
tempat yang berbeda. Paving pertama pada lapangan lebar dengan luasan selebar
lapangan depan gedung agronomi. Sedangkan pada bgian samping yitu tepatnya
tempat parkir merupakan paving yang terbuat dari batun-batuan untuk
menghindaari tergelincirnya ban mobil saat hujan. Pada bagian samping dan ujung
dari tempat parkir dilengkai dengan pembatas dari tempat parkir yang dibuat.
Tanaman pelindung mobil dari terik matahari merupakan tanaman mangga yang
terdapat 2 buah sengaja ditaruh antara 2 buah mobil agar mobil yang lain juga
terlindung dari terik matahari. Bunga berjajaran disamping tempat berputarnnya
mobil untuk memperndah dari tanaman-taman yang ada. Disamping mobil-mobil itu
juga terdapat tanaman-tanaman pembatas yang merupakan tanaman lidah mertua.
Penggunaan lidah mertua disini bertujuan untuk memperkecil estimasi dana yang
dibuat. Harga benih untuk estimasi dana membeli benih cukup murah. Selain itu
lidah mertua nantunya dapat tumbuh dengan menggunakan stek daun yang dianggap
mudah untuk dilakukan.
Adapun rancangan biaya untuk komponen-komponen yang ada pada taman adalah
sebagai berikut :
|
No
|
Komponen
|
Biaya
|
|
1
|
2 Pohon mangga @50.000,00
|
Rp 100.000,00
|
|
2
|
Benih Lidah Mertua @100.000,00
|
Rp 100.000,00
|
|
3
|
2 Bibit Cycas revoluta @10.000,00
|
Rp 20.000,00
|
|
4
|
7 bibit Palem kecil @20.000,00
|
Rp 140.000,00
|
|
5
|
Bibit Pinus thunbergii @60.000,00
|
Rp 60.000,00
|
|
6
|
Benih Striped Beuty @50.000,00
|
Rp 50.000,00
|
|
|
Jumlah
|
Rp 470.000,00
|
Seperti yang telah diketahui bahwa taman kampus sangat banyak pengaruhnya
terhadap kehidupan yang ada dikampus. Sgala aktivitas banyak dilakukan disana. Dengan
adanya taman kampus maka lingkungan kampus akan lebih sejuk dan berpengaruh
positif terhadap penghuni kampus. Taman kampus memerluan perawatan dalam
beberapa hal. Untuk tanaman - tanaman yang ada didalam taman apabila tidak
dilakukan perawatan, pertumbuhannya akan tidak terjaga. Perawatan awal akan
membuat tanaman menjadi lebih cepat dewasa seperti pada konsep yang diinginkan.
Sedangkan perawatan setelah tanamn dewasa akan mencegah pertumbuhan berlebihan
dari tanaman sehingga besar tanaman dapat terkendali. Perawatan juga akan
menambah unsur estetika taman. Batang-batang dibuat menyerupai tanaman-tanaman
hias dengan menggunakan tehnik seperti membuat bonsai. Selain itu rimbunnya
taman juga dapat dibuat untuk tempat wisata sederhana mahasiswa. Perawatan
meliputi melakukan pemupukan pada tanaman, pemeliharaan tanaman dari serangan
OPT yang mungkin menyerang tanaman dalam taman, melakukan pemangkasan pada daun
aabila terlihat tanaman terlalu lebat. Dan menjaga komponen-komponen taman dari
tangan-tangan jahil. Yang prlu diperhatikan adalah orang-orang luar yang
mungkin mencuri komponen-komponen taman seperti bangku dan bahkan
tanaman-tanaman kecil. Seperti yang diketahu bahwa tanaman-tanaman hias ini
juga memiliki nilai jual di mayarakat pada umumnya.
Desain yang seuai untuk taman kampus taman yang ditujukan untuk remaja pada
umumny, mulai dari abg hingga remaja-remaja mendekati dewasa. Untuk itu pada
taman lebih banyak ditemukan komponen-komponen yang dibutuhkan oleh remaja.
Remaja pada umumnya sudah memiliki kendaraan pribadi, walaupun kendaraan
tersebut milik orang tuanya. Untuk itu, pada taman kampus wajib hukumnya
memiliki tempat parkir kendaraan minimal parkir untuk sepeda motor. Dengan
adanya tempat parkir, para mahasiswa yang ada atau berkunjung pada taman dapat
merasa nyaman dan tidak khawatir kendaraannya hilang atau rusak. Mahasiswa
sering mencari tempat-tempat untuk berkumpul memecahkan suatu permasalahan,
baik tugas maupun dalam organisasi yang digelutinya. Maka yang banyak
dibutuhkan mahasiswa adalah tempat-tempat berkumpul seperti gazebo yang
memungkinkan mahasiswa berhadapan untuk saling berdebat satu sama lainnya.
Walaupun telah memasuki usia dewasa, para mahasiswa tidak sedikit pula yang
berpacaran layaknya anak SMA. Untuk itu perlu adanya bangku-bangku untuk 2
orang atau 4 orang yang berhadapan dengan berada dibawah pohon yang rindang.
Hal ini memungkinkan yang duduk dibawah pohon merasa sejuk dan banyak oksigen
yang dihasilkan oleh tanaman.
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan
dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa :
1.
Taman kampus memiliki
pengaruh besar terhadap lingkungan kampus terutama pada saat proses belajar
mengajar berlangsung.
2.
Taman kampus
yang baik, hendaknya unsur-unsur atau komponen taman tertata dengan
mempertimbangkan fungsional dan nilai estetis (keindahan) agar dapat mendukung
kelestarian lingkungan, bermanfaat dalam pembelajaran, dan memberi rasa nyaman
bagi penggunanya.
1.2 Saran
Adapun
saran untuk praktikum-praktikum selanjutnya yang diantaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Pembangunan taman
kampus untuk fakultas pertanian masih kurang dilakukan dengan baik, sebaiknya
lebih serius dalam pembangunan taman.
2.
Penataan taman-taman
daerah kampus sebaikny dilakukan dengan benar untuk kenyamanan penghuni kampus.
3.
Sebaiknya format
laporan tidak perlu menyerupai format laporan-laporan di laboratorium eperti
biasanya, karena pertanaman lebih pada kreasi dan kreatifitas mahasiswa,
hasilnya bukan sebuah data-data percobaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ariz, M. 2009. Taman
dan Karakteristiknya. Jogja: Widiyaswara.
Fahrirozy. 2010.
Kampus Adalah Mata Air. http://fahrirozy.wordpress.com/2010/03/02/kampus-adalah-mata-air/
Hariyanto, B.
1992. Perkembangan Kebutuhan
Masyarakat pada Ruang Terbuka Publik di Pusat Kota. Bogor: PT
Penebar Swadayana.
Tilaar, T.A.M. 2007.
Studi Persepsi Masyarakat Tentang Taman Kota. Jurnal Agroland (14)
1:38-44
Yustina, E.W. 1994. Aplikasi Design Taman.
Depok: Penebar Swadayana.







